Viral Pembeli di Tokopedia Tak Terima Barang Senilai Rp 28,7, Pengamat: Bisa Jadi yang Dikirim Cuma Fakturnya…

Viral Pembeli di Tokopedia Tak Terima Barang Senilai Rp 28,7, Pengamat: Bisa Jadi yang Dikirim Cuma Fakturnya…

portal-rakyat.com – Ramai di media sosial terkait e-commerce Tokopedia yang disebut seorang pembeli bernama Anita Feng menghilangkan uang di dalam transaksi jual-beli.

Ia mengaku belum menerima barang yang dibeli berupa genteng, tetapi uang senilai Rp 28,7 juta sudah disalurkan ke penjual oleh Tokopedia.

Pengamat Ekonomi Digital Heru Sutadi mengatakan, Tokopedia perlu untuk melakukan penelusuran lebih lanjut terkait dengan kasus ini.

Pasalnya, dalam beberapa kasus terutama dalam pembelian barang dengan dimensi besar dan harga yang mahal, ada oknum penjual yang coba mengakali proses pengiriman.

“Memang saya melihat ada celah pada pengiriman, bisa jadi barang tersebut tidak dikirimkan. Dalam pengiriman barang yang besar itu, bisa jadi yang dikirimkan hanya amplop berisi kuitansi atau faktur pembelian. Ini bisa dianggap selesai (transaksi) sementara barang yang dipesan tidak benar-benar dikirim,” ujar dia kepada Kompas.com, Rabu (22/2/2023).

Tokopedia harus ganti rugi jika…

Dalam kaitannya dengan kasus tersebut, Heru menyebut, Tokopedia perlu untuk membayar ganti rugi kalau terbukti adanya kesalahan sistem.

Pasalnya, Tokopedia berperan sebagai penjamin konsumen untuk bayar terlebih dahulu sebelum barang dikirimkan.

Pun, ada juga kemungkinan barang sudah terkirim dan diterima oleh pihak lain, tetapi pembeli tidak cek pesan yang disampaikan.

“Platform e-commerce pasti punya fasilitas untuk trace barang sampai di mana, dan kalau sudah sampai pembeli punya waktu untuk menyatakan dan menyelesaiakan barang yang diterima,” jelas dia.

Sedangkan Heru bilang, ketika ternyata pembeli sudah mengirimkan aduan ke Tokopedia dan tidak diindahkan, maka Tokopedia juga harus mengganti kerugian tersebut.

Atau dalam kemungkinan lain, Tokopedia harus memastikan barang pesanan sudah dikirimkan oleh penjual.

“Apakah tercecer? atau memang kenakalan penjual yang tidak mengirimkan barang?,” ungkap dia.

Pentingnya platform e-commerce jaga kepercayaan penggunanya

Di sisi lain, ia menekankan, pentingnya platform e-commerce menjaga kepercayaan pelanggan. Hal ini lantaran, model bisnis dari e-commerce adalah menjadi penengah antara penjual dan pembeli dalam transaksi, dengan adanya semacam rekening bersama.

E-commerce adalah bisnis kepercayaan,” imbuh dia.

Ia juga meminta platform e-commerce untuk dapat menjaga keamanan data penggunda dan data transaksi pengguna.

“Karena kalau tidak dijaga keamanannya, orang jadi tidak percaya, dan dengan mudah ngomong ke lainnya agar tidak percaya, bisa jadi lebih besar,” ungkap dia.

Pembeli sebut tanggapan Tokopedia Care lambat

Sebelumnya, pembeli bernama Anita Feng mengaku telah membayar sebanyak Rp 28,7 juta untuk pembelian genteng sejumlah 2.870 buah.

Suatu ketika, tanggal 15 Februari 2023, notifikasi di Tokopedia menyatakan barang sudah diterima, padahal ia mengaku belum menerima barang tersebut. Ia lantas mengajukan aduan ke platform Tokopedia.

Namun berselang sehari, aduan tidak berbalas dan uang sudah terlepas ke penjual yang ternyata masuk sebagai Power Merchant Tokopedia.

Setelah kejadian tersebut, etalase, ulasan, dan toko itu sendiri disebut hilang dari platform Tokopedia.

“Tanggapan Tokopedia Care sebagai customer service sangat lambat dan berbelit-belit, padahal akun kami adalah akun Diamond dan chat di priority line. Bayangkan kalau chat sebagai akun yang tidak memperoleh priority line tentunya akan jauh lebih late response dan tanpa solusi lagi,” tulis unggahan tersebut, dikutip Selasa (21/2/2023).

“Yang menimpa kantor kami, dikemudian hari dapat menimpa yang lain,” tandas unggahan tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

error: Content is protected !!