Harga Saham Naik dan Turun, Apa Penyebabnya?

Harga Saham Naik dan Turun, Apa Penyebabnya?

portal-rakyat.com – Harga saham di bursa efek selalu bergerak di hari perdagangan, bisa naik dan turun.

Seorang investor yang memiliki instrumen investasi berupa saham wajib memahami, harga saham bersifat fluktuatif dan bergerak naik ataupun turun.

Untuk itu, investor diharapkan tidak gegabah dalam mengambil keputusan di bursa saham.

Saham sendiri merupakan tanda penyertaan modal dari seseorang atau badan usaha ke dalam suatu perusahaan.

Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Investor dapat memperoleh dividen dari saham yang disertakan.

Lalu apa sebenarnya yang menyebabkan harga saham bisa naik dan turun?

Dilansir dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saham bersifat fluktuatif bisa naik dan turun sama halnya dengan harga barang atau komoditi di pasar.

Dalam teori ekonomi, naik turunnya harga saham merupakan sesuatu yang lumrah karena hal itu digerakkan oleh kekuatan penawaran dan permintaan.


Ketika permintaan tinggi maka harga akan naik, sebaliknya jika penawaran tinggi harga akan turun.

Secara umum ada beberapa faktor yang memengaruhi naik turun harga saham suatu perusahaan. Faktor-faktor tersebut diklasifikasikan menjadi faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam perusahaan. Sementara faktor eksternal adalah faktor yang bersumber dari luar perusahaan.

1. Faktor Eksternal

a. Kondisi fundamental ekonomi makro

Faktor ini memiliki dampak langsung terhadap naik dan turunnya harga saham.

  • Naik atau turunnya suku bunga yang diakibatkan kebijakan Bank Sentral Amerika (Federal Reserve).
  • Naik atau turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dan nilai ekspor impor yang berakibat langsung pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
  • Tingkat inflasi juga termasuk dalam salah satu faktor kondisi ekonomi makro.
  • Pengangguran yang tinggi yang diakibatkan faktor keamanan dan goncangan politik juga berpengaruh secara langsung terhadap naik atau turunnya harga saham.

Selain faktor itu, hubungan antara tingkat suku bunga perbankan dan pergerakan harga saham juga sangat jelas.

Ketika suku bunga perbankan melejit, harga saham yang diperdagangkan di bursa akan cenderung turun tajam karena banyak investor yang mengalihkan investasinya ke instrumen perbankan semisal deposito. Dengan naiknya suku bunga tersebut, investor dapat meraup keuntungan yang lebih banyak.

Sedangkan bagi perusahaan, ketika suku bunga perbankan naik, mereka akan cenderung untuk meminimalkan kerugian akibat dari meningkatnya beban biaya. Hal ini terjadi karena sebagian besar perusahaan memiliki utang kepada perbankan.

b. Fluktuasi kurs rupiah terhadap mata uang asing

Kuat lemahnya kurs rupiah terhadap mata uang asing juga menjadi salah satu penyebab naik turunya harga saham.

Perusahaan importir atau yang memiliki beban utang mata uang asing akan dirugikan akibat melemahnya kurs rupiah.

Hal ini dikarenakan akan meningkatkan biaya operasional dan turunnya harga saham yang ditawarkan.

c. Kebijakan pemerintah

Kebijakan Pemerintah dapat memengaruhi harga saham meskipun kebijakan itu masih dalam tahap wacana dan belum terealisasi.

Banyak contoh dari kebijakan Pemerintah yang menimbulkan volatilitas harga saham, seperti kebijakan ekspor impor, kebijakan perseroan, kebijakan utang, kebijakan Penanaman Modal Asing (PMA), dan lain sebagainya.

d. Faktor panik

Suatu pemberitaan bisa memicu kepanikan di salah satu bursa atau saham, yang bisa membuat investor menjual sahamnya.

Kepanikan akan menyebabkan tekanan jual, yang otomatis membuat harga saham akan turun. Sebaiknya hindari menjual saham saat terbawa kepanikan.

Anda dapat menganalisis lebih dalam terkait saham yang ingin dijual.

e. Faktor manipulasi pasar

Penyebab naik turun harga saham bisa disebabkan karena manipulasi pasar yang dilakukan oleh para investor berpengalaman dan bermodal besar.

Investor bisa memanfaatkan media massa untuk memanipulasi kondisi tertentu demi tercapainya tujuan, baik menurunkan atau meningkatkan harga saham.

Meski bgeitu, biasanya faktor ini tidak akan bertahan lama, sebab fundamental perusahaan yang di laporan keuangan akan mengambil kendali terhadap tren harga sahamnya.

2. Faktor Internal

a. Faktor fundamental perusahaan

Ini menjadi faktor utama penyebab harga saham naik turun , yang harus selalu dicermati oleh para investor.

Perusahaan yang mempunyai fundamental baik, kan menyebabkan tren harga sahamnya naik. Sebaliknya, saham dari perusahaan yang mempunyai fundamental buruk akan membuat tren harganya turun.

b. Aksi korporasi perusahaan

Ini berupa manajemen perusahaan, yang dampakya bisa mengubah hal-hal bersifat fundamental seperti merger, akuisisi, atau divestasi.

c. Proyeksi kinerja perusahaan masa depan

Performa perusahaan bisa menjadi acuan para investor atau analisis fundamental dalam mengkaji saham suatu perusahaan.

Beberapa faktornya antara lain tingkat dividen tunai, rasio utang, nilai buku, earnings per share (EPS), dan tingkat laba suatu perusahaan. Itulah sejumlah penyebab yang bisa menyebabkan harga saham naik turun.

Selalu ingat, sebelum melakukan investasi harus berhati-hati dan lakukan analisis mendalam.

Itulah tadi faktor-faktor yang menyebabkan harga saham naik dan turun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

error: Content is protected !!