Teknologi Laser Ungkap Puing Benteng Abad ke-5 di Hutan Spanyol

Teknologi Laser Ungkap Puing Benteng Abad ke-5 di Hutan Spanyol

Telset.id, Jakarta  – Pemindaian laser telah membantu arkeolog di Spanyol menemukan reruntuhan benteng abad ke-5 yang dikelilingi oleh tembok pertahanan besar di hutan lebat.

Arkeolog di Spanyol mendapat kejutan seumur hidup ketika mereka menemukan reruntuhan benteng abad kelima yang masih kokoh, dikelilingi oleh tembok pertahanan besar di hutan lebat, bukan benteng Zaman Besi yang mereka cari.

Menurut para arkeolog bahwa apa yang dianggap sebagai benteng bukit Zaman Besi di barat laut Spanyol sebenarnya adalah benteng awal abad pertengahan yang dibangun pada abad kelima Masehi dan ditempati selama 200 tahun berikutnya.

BACA JUGA:

Pemindai laser membantu arkeolog di Spanyol menemukan reruntuhan benteng abad ke-5 yang dikelilingi oleh tembok pertahanan besar di hutan lebat.

Laser membantu tim arkeolog itu menemukan benteng di puncak bukit di barat laut Spanyol. Deteksi cahaya “mengintip” ke bawah hutan yang menutup reruntuhan.

Teknik yang memantulkan ratusan ribu pulsa laser per detik dari lanskap dari sebuah pesawat telah mengungkap benteng awal abad pertengahan seluas 10 hektare.

Di benteng ada 30 menara dan tembok pertahanan dengan panjang sekitar 1,2 kilometer. Benteng tampaknya dibangun pada paruh pertama abad kelima Masehi.

“Mungkin tujuannya untuk bertahan melawan penjajah Jerman setelah kendali Romawi atas wilayah tersebut runtuh,” kata penulis studi, Mário Fernández-Pereiro.

Arkeolog di University College London dan University of Santiago de Compostela itu menyebutnya sebagai Castro Valente atau Benteng Berani dalam bahasa Indonesia.

Seperti Telset kutip dari Live Science, Rabu (15/2/2023), lokasinya berada di distrik Padrón wilayah Galicia, sekitar 16 kilometer barat daya kota Santiago de Compostela.

Penduduk setempat mengira Castro Valente dibangun setelah sekitar abad kesembilan sebelum Masehi oleh orang Celtic, disebut Callaeci dalam bahasa Latin.

Fernández-Pereiro dan José Carlos Sánchez-Pardo, juga penulis penelitian, saat mulai meneliti situs juga mengira Castro Valente adalah pemukiman orang Celtic.

Tetapi, mereka menemukan bukti bahwa struktur yang terkubur jauh lebih besar dan sebagian dibangun menggunakan metode yang bukan dari Zaman Besi.

“Kami memahami bahwa kekuatan lokal Galicia membutuhkan alat untuk menegaskan kembali dan mengendalikan wilayah di tengah transisi,” kata Fernández-Pereiro.

BACA JUGA:

Pemindai laser adalah teknologi peraba jarak jauh optik yang mengukur properti cahaya yang tersebar untuk menemukan jarak dan informasi lain dari target yang berada jauh.

Tim arkeolog di Spanyol menggunakan metode tersebut untuk menentukan jarak menuju objek atau permukaan. Pulsa laser pun berhasil menemukan puing benteng.

Deteksi cahaya dan jangkauan “mengintip” ke bawah hutan yang menutup reruntuhan dan menemukan benteng abad ke-5 di puncak bukit di barat laut Spanyol. [SN/HBS]

 

Artikel ini bersumber dari telset.id.

error: Content is protected !!