Telset.id, Jakarta – Zoom tidak akan menggunakan data pengguna apa pun untuk melatih model AI dari Zoom atau pihak ketiga, setelah tindakannya memakai data pengguna untuk pelatihan AI mendapat sorotan publik.
Dikutip Telset dari Engadget pada Senin (14/08/2023), perubahan Zoom terkait aturan penggunaan data itu tercantum dalam postingan terbaru perusahaan di blog resmi beberapa waktu lalu.
“Zoom tidak menggunakan audio, video, obrolan, berbagi layar, lampiran, atau komunikasi lain seperti konten pelanggan seperti hasil jajak pendapat, papan tulis, dan reaksi untuk melatih model kecerdasan buatan Zoom atau pihak ketiga,” tulis Zoom.
Tidak hanya melalui blog resmi, Zoom akan memberikan informasi ini kepada pengguna supaya mereka lebih mengetahui terkait peraturan baru ini.
BACA JUGA:
“Selain itu, kami telah memperbarui pemberitahuan dalam produk kami untuk mencerminkan hal ini,” sambungnya.
Sebelumnya perusahaan pimpinan Eric Yuan ini telah membuat perubahan pada persyaratan layanannya yang memungkinkan pelatihan AI pada data pengguna.
Sebuah laporan dari StackDiary menyoroti bagaimana perubahan aturan yang diluncurkan pada bulan Maret 2023 itu tampaknya memberi perusahaan kendali penuh atas data pengguna.
Tujuannya untuk melatih AI yang sedang dikembangkan, dan tindakan ini dinilai dapat melanggar hak privasi pelanggan karena data digunakan tanpa persetujuan pengguna dalam hal ini pemilik data.
“Ini secara efektif memungkinkan Zoom untuk melatih AI-nya pada konten pelanggan tanpa memberikan opsi opt-out, sebuah keputusan yang kemungkinan akan memicu perdebatan signifikan tentang privasi dan persetujuan pengguna,” jelas Alex Ivanovs dalam laporannya yang dimuat di Stack Diary.
Menanggapi hal tersebut Chief Product Officer Zoom Smita Hashim menekankan bahwa pemilik akun dan administrator memang harus memberikan persetujuan kepada pengguna sebelum memilih untuk membagikan data mereka untuk pelatihan AI.
BACA JUGA:
“Kami tidak akan menggunakan konten pelanggan, termasuk catatan pendidikan atau informasi kesehatan yang dilindungi, untuk melatih model kecerdasan buatan kami tanpa persetujuan Anda,” klaim Smita Hashim.
Lalu data tersebut digunakan semata-mata untuk meningkatkan kinerja dan akurasi layanan AI ini. Diungkapkan pula meskipun Zoom memiliki izin untuk menggunakan konten pelanggan ini untuk memberikan layanan bernilai tambah berdasarkan konten ini, tetapi pelanggan tetap memiliki dan mengontrol konten mereka.
Laporan ini menimbulkan keresahan bagi pengguna Zoom, sampai pada akhirnya Zoom menghentikan program pemakaian data pengguna untuk pengembangan AI.
Artikel ini bersumber dari telset.id.