Elon Musk Siap Mundur dari CEO Twitter pada Akhir 2023

Elon Musk Siap Mundur dari CEO Twitter pada Akhir 2023

Telset.id, Jakarta  – Elon Musk menjadi CEO Twitter sejak membali perusahaan pada Oktober 2022. Sekarang, ia menyatakan siap mundur dari posisi tersebut. Ada masalah apa lagi?

Elon Musk akan mundur dari CEO Twitter menyetabilkan organisasi. Ia kemungkinan akan mencari orang kompeten untuk menjalankan operasional Twitter.

Berbicara di KTT Pemerintah Dunia di Dubai melalui sambungan video, Musk mengambil alih posisi CEO untuk memastikan kesehatan keuangan perusahaan.

BACA JUGA: 

Menurut sumber, Telset kutip dari GSM Arena, Rabu (15/2/2023), miliarder tersebut aktif mencari seseorang yang punya kualitas untuk menjadi CEO Twitter.

Transisi posisi CEO Twitter diharapkan terjadi menjelang akhir tahun. Saat ini, bos Tesla dan SpaceX itu masih fokus untuk membenahi fokus bisnis di Twitter.

Bukan kali pertama ini Musk memproklamasikan diri akan mundur dari posisi eksekutif tertinggi di Twitter. Saat ini, potensi Musk mundur cukup masuk akal.

Minimnya kehadiran Musk di Tesla membuat beberapa investor gelisah. Di lain sisi Musk berujar, SpaceX dan Tesla membutuhkan lebih sedikit pekerjaan.

Artinya, operasional SpaceX dan Tesla bisa berjalan tanpa kehadirannya. Berbeda dengan sekitar tiga tahun atau lima tahun lalu saat Musk fokus di keduanya.

Musk menyebut Twitter sebagai “startup terbalik” selama percakapan video dengan menteri urusan kabinet Uni Emirat Arab tatkala KTT Pemerintah Dunia.

Menurut Musk, Twitter masih membutuhkan banyak pekerjaan untuk bisa dalam posisi stabil. Musk sampai sekarang masih bekerja tujuh hari setiap minggu.

Setiap hari, Musk mengaku hanya istirahat enam jam. Waktu lain ia pakai untuk membenahi Twitter. Ia bercita-cita untuk bekerja hanya 80 jam setiap minggu.

Twitter memang menghadirkan tantangan sangat berbeda di bawah kepemimpinan Musk. Musk berani membuat keputusan dan bekerja secara tak normal.

Hanya dalam waktu satu minggu setelah membeli Twitter, Musk memberhentikan setengah dari karyawan. Karyawan tersisa diminta tanda tangan kontrak.

BACA JUGA: 

Isinya adalah komitmen terhadap etos kerja “intens” dan jam kerja panjang. Musk tak segan untuk memberhentikan karyawan tersisa jika tidak komitmen.

Sekadar informasi, Elon Musk dinobatkan sebagai miliarder dengan penurunan kekayaan paling parah sepanjang 2022, menurut The Washington Post.

Musk kehilangan USD132 miliar atau sekitar Rp2.068 triliun pada 2022. Penjualan sekuritas untuk akuisisi Twitter juga membuat harga saham Tesla anjlok. [SN/HBS]

Artikel ini bersumber dari telset.id.

error: Content is protected !!