News  

Indonesia ingatkan PaRD pemuka agama bantu percepat tercapainya SDGs

Indonesia ingatkan PaRD pemuka agama bantu percepat tercapainya SDGs

gender dan equality ini membutuhkan penjelasan dari perspektif agama untuk bisa diterima oleh masyarakat

Pemerintah Indonesia mengingatkan anggota International Partnership on Religion and Sustainable Development (PaRD) bahwa pemuka agama dapat membantu mempercepat tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang seluruh poinnya ditargetkan terwujud pada 2030.

Direktur Jenderal Pembinaan Masyarakat (Binmas) Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin, yang mewakili Indonesia di forum PaRD di Bali, Selasa (1/11), menjelaskan tokoh agama merupakan teladan bagi komunitas yang mayoritas masyarakatnya religius seperti Indonesia.

Oleh karena itu, beberapa program SDGs di Indonesia berhasil diterapkan karena keterlibatan para tokoh agama, dia menambahkan.

“(Di forum PaRD) saya menyampaikan bahwa agama, terutama tokoh agama, berperan sentral dan fundamental dalam mewujudkan SDGs. Kami ambil contoh tentang mengurangi kemiskinan, tokoh agama berperan penting misalnya dalam Islam ada zakat, wakaf, infak, sedekah,” kata Kamaruddin Amin menjawab pertanyaan ANTARA pada sela-sela kegiatannya menghadiri PaRD Annual Forum on Religion and Sustainable Development 2022 di Badung, Bali, Selasa.

Baca juga: Menag: Agama tawarkan inspirasi spiritual solusi persoalan global

Baca juga: Setwapres: Tokoh agama mainkan peran strategis turunkan stunting

Dia menjelaskan zakat, wakaf, infak, dan sedekah, yang merupakan bagian dari ajaran Islam telah membantu banyak orang di Indonesia keluar dari jerat kemiskinan.

“Mereka yang tadinya merupakan kelompok penerima zakat menjadi wajib mengeluarkan zakat, karena statusnya yang tidak mampu menjadi mampu,” kata Dirjen Binmas Islam Kemenag RI.

Sementara itu, terkait target SDGs lainnya seperti menciptakan kesetaraan gender, Kamaruddin menyampaikan tokoh agama berperan memberi pemahaman kepada masyarakat.

“Gender dan equality ini membutuhkan penjelasan dari perspektif agama untuk bisa diterima oleh masyarakat, karena Indonesia adalah negara bangsa yang religius. Oleh karena itu, penjelasan perspektif agama penting untuk memberi pemahaman bahwa SDGs sesuai dengan ajaran-ajaran agama,” kata Kamaruddin Amin.

Baca juga: Wapres ingatkan peran tokoh agama tanggulangi COVID-19

Baca juga: MUI : Perlu peran tokoh lintas agama akhiri kekerasan berbasis gender

Dalam kesempatan yang sama, Kamaruddin saat menyampaikan pidato kuncinya pada pertemuan tahunan PaRD juga menilai ajaran agama menawarkan inspirasi yang dapat menjadi solusi berbagai persoalan dunia saat ini, termasuk di antaranya konflik bersenjata dan perang antarnegara.

“Ajaran agama memainkan peran yang sangat luas dalam mewujudkan perdamaian dunia. Perdamaian dunia mustahil diwujudkan tanpa perdamaian antaragama,” kata dia.

Pertemuan tahunan International Partnership on Religion and Sustainable Development (PaRD) di Bali dihadiri sekitar 150 delegasi dari 50 negara.

PaRD merupakan organisasi global yang terdiri atas 145 anggota dari 50 negara. Organisasi itu, yang dibiayai di antaranya oleh Pemerintah Jerman, Pemerintah Kanada, Swiss, Denmark, Amerika Serikat, telah memfasilitasi kerja sama antarnegara, antarpemerintahan, kelompok peneliti, organisasi masyarakat sipil, dan organisasi agama untuk mempercepat pencapaian SDGs.

Baca juga: Tokoh lintas agama bergerak hadapi perubahan iklim

Baca juga: Ketua MPR ajak tokoh lintas agama ikut tanggulangi kemiskinan

Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.

error: Content is protected !!