News  

BMKG: Sejumlah wilayah berpotensi karhutla

BMKG: Sejumlah wilayah berpotensi karhutla

Jakarta (ANTARA) – Sejumlah wilayah Indonesia berpotensi mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada Sabtu, menurut peringatan dini cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Situs BMKG, Sabtu, menyatakan, daerah berpotensi karhutla, yakni Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

BMKG mengimbau masyarakat agar waspada potensi karhutla dan tidak melakukan pembakaran lahan untuk tujuan apapun.

Di sisi lain, BMKG menyampaikan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir, yakni di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Banten, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, dan Papua.

Baca juga: BMKG: empat titik panas di Jambi bepotensi picu karhutla

Terdapat beberapa wilayah yang berpotensi mengalami angin kencang, yakni Aceh, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, dan Maluku Utara.

Sebelumnya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan operasi teknologi modifikasi cuaca selama beberapa tahun terakhir telah menjadi solusi permanen dalam upaya pengendalian bencana karhutla di Indonesia.

Koordinator Laboratorium Pengelolaan Teknologi Modifikasi Cuaca BRIN Budi Harsoyo dalam keterangan di Jakarta, Kamis (10/8), mengatakan fenomena El Nino yang terjadi tahun ini berpotensi mengakibatkan bencana karhutla lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya.

“Sejak April operasi teknologi modifikasi cuaca tahun ini dilakukan secara simultan di sejumlah provinsi rawan bencana karhutla, baik untuk tujuan pembasahan lahan gambut maupun memadamkan karhutla,” kata dia.

Baca juga: DPR RI ajak masyarakat Kalimantan Tengah cegah karhutla

Baca juga: Tim gabungan berhasil padamkan dua titik Karhutla di Kabupaten PPU

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: M. Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2023

Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.

error: Content is protected !!