Yayasan Sativa Nusantara dan Universitas Syiah Kuala Aceh Jalin Kerjasama Penelitian

Yayasan Sativa Nusantara dan Universitas Syiah Kuala Aceh Jalin Kerjasama Penelitian

Minggu, 25 Juni 2023 – 11:49 WIB

BANDA ACEH – Jumat 23 Juni 2023, sebuah langkah besar telah diambil dalam bidang penelitian ganja medis di Indonesia. Yayasan Sativa Nusantara (YSN), sebuah lembaga riset dan advokasi ganja medis, telah menandatangani Perjanjian Kerjasama Pelaksanaan Penelitian dengan Universitas Syiah Kuala (USK) untuk melakukan penelitian ganja medis di Pusat Riset Obat Herbal Universitas Syiah Kuala (PRO Herbal USK).

Baca Juga :

Peran Karya Ilmiah dan Tahapan Penyusunannya yang Wajib Dipahami

Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan, menyampaikan, “Kami siap untuk melakukan kerjasama penelitian ini. Jangan ragu-ragu ya Pak Khairan (Ketua PRO HERBAL). BNN Aceh juga mendukung. Barang-barang sitaan dapat digunakan untuk kepentingan penelitian katanya,”.

“Saya juga mengucap terima kasih kepada Yayasan Sativa Nusantara atas motivasi dan support-nya sehingga kami berani. Keberanian untuk masuk ke wilayah baru. Walau ganja itu sendiri bukan barang baru di Aceh,” lanjutnya.

Baca Juga :

Kesepian Bisa Sebabkan Masalah Tulang pada Pria, Kok Bisa?

Penghargaan dan terima kasih juga sampaikan kepada saudara-saudara dari segenap kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

YSN dan USK secara resmi akan berkolaborasi dalam mempersiapkan segala aspek teknis yang dibutuhkan untuk penelitian dan pengembangan obat herbal berbahan dasar Cannabis varietas asli Indonesia.

Baca Juga :

Hyundai Gandeng ITB Bikin Teknologi Canggih untuk Mobil

Proses ini meliputi penyusunan konsep penelitian, mekanisme budidaya, dan pengawasannya, semuanya sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 16 Tahun 2022 dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2023.

Halaman Selanjutnya

“Pada awalnya, regulasi-regulasi yang ada menghambat kita sehingga tidak bisa bergerak terlalu jauh. Kampus ragu-ragu. Tapi peluang-peluang ini semakin terbuka karena diskusi-diskusi ganja untuk kepentingan medis semakin terbuka. Tahun lalu alm. Prof. Musri juga sudah bicara di depan DPR RI Komisi 3. Semoga bisa terus bergulir dan ada kebijakan-kebijakan yang lebih longgar. Sejak itu ada Peraturan Menteri Kesehatan yang memberikan peluang untuk dimanfaatkan untuk kepentingan riset. sehingga itu menjadi jalan,” lanjut Rektor USK.

img_title


Artikel ini bersumber dari www.viva.co.id.

error: Content is protected !!