Tak Ingin Indonesia Seperti Sudan, Gerindra: Perbedaan Politik Jangan Dijadikan Sumbu Perpecahan

Tak Ingin Indonesia Seperti Sudan, Gerindra: Perbedaan Politik Jangan Dijadikan Sumbu Perpecahan

JAKARTA, JITUNEWS.COM- Politisi Partai Gerindra, Ahmad Muzani meminta masyarakat Lampung bisa menjaga kondusifitas di tengah masyarakat dalam menghadapi masuknya tahun politik.

“Kita sedang menghadapi tahun politik. Suasananya kadang hangat, kadang adem. Sebagai orang yang berilmu, saya berharap pemberitaan apapun nantinya Ibu dan Bapak dan semua adik-adik bisa mengambil pelajarannya dengan baik,” ujar Muzani di Kota Baru, Lampung Selatan, Kamis (25/5).

” Kita harus jaga persatuan ukhuwah Islamiyah kita, persaduaraan kita, dan kegotongroyongan kita. Itu adalah nilai luhur kita semua yang harus kita jaga bersama,” kata Wakil Ketua MPR itu.

Pengamat Sebut Kemungukinan Ada Tiga Capres di Pilpres 2024

Menurut Muzani, persatuan sangatlah penting bagi pembangunan di sebuah negara. Dengan persatuan, maka perdamaian bisa tercipta. Sehingga suasana kondusif dalam bermasyarakat bisa terjaga.

“Itu sebabnya kita bisa berkumpul di sini. Karena ada persatuan, anak kita bisa sekolah. Karena persatuan, kita bisa bekerja, bertani, berdagang, mengaji dan lain-lain,” ujar Muzani.

Dia mencontohkan negara-negara yang tidak mampu menjaga persatuannya yang kemudian tidak bisa membangun peradabannya dengan baik. Seperti Sudan yang saat ini terus terjadi perang saudara yang sudah menelan korban ribuan rakyatnya meninggal dunia karena perang tersebut.

“Sekarang di Sudan semua aktivitas ditutup karena ada peperangan di sana. Warga negara asing termasuk seluruh WNI saat ini dievakuasi karena suasannya sangat kacau dan tidak aman,” jelas Sekjen Gerindra itu.

“Itulah mengapa kita sebagai warga Indonesia sangat bersyukur bahwa persatuan, persaudaraan, dan kebersamaan di negara kita bisa terjaga dengan baik,” imbuhnya.

Muzani menyadari, terkadang elite-elite politik mudah sekali untuk bersatu kembali. Namun di level masyarakat terkadang untuk kembali bersatu akibat perbedaan pilihan politik membutuhkan waktu.

Oleh sebab itu, Muzani mengingatkan kembali agar perbedaan politik tidak menjadi sumbu-sumbu perpecahan di tengah masyarakat.

“Pak Prabowo dan Pak Jokowi telah memberi contoh tentang pentingnya mengutamakan persatuan demi keutuhan bangsa dan negara. Yang penting jangan golput. Karena golput itu menunjukkan kita tidak memiliki keberpihakan atas hak kita sendiri. Begitu pun partai politik. Pilihan boleh berbeda tapi persatuaan dan persaudaraan harus tetap kita jaga,” tutur Muzani.

“Itu pesan saya. Jadi jangan ada kisruh atau gontok-gontokan. Karena itu akan berakibat buruk pada masa yang akan datang. Para ulama dan kyai sudah susah payah menjaga persatuan ini,” tutupnya.

Hadapi Tahun Politik, Siaga 98 Sarankan Jokowi Segera Bahas Haluan Negara


Artikel ini bersumber dari www.jitunews.com.

error: Content is protected !!