Sekjen PDIP Sebut Cawapres Pendamping Ganjar Pranowo Sudah Mulai Digodok, Kapan Diumumkan?

Sekjen PDIP Sebut Cawapres Pendamping Ganjar Pranowo Sudah Mulai Digodok, Kapan Diumumkan?

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menjelaskan timeline hingga September 2023 terkait penentuan bakal calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.

Hasto mengatakan, bakal cawapres untuk Ganjar sangat dipertimbangkan dengan matang serta hati-hati oleh PDIP, khususnya oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Tentu, agar calon wakil presiden yang akan mendampingi Ganjar Pranowo diterima khalayak luas.

“Bulan Juli, Agustus, akan menjadi momentum penggodokan dan kemudian akan dicari perpaduan terbaik, tetapi juga melihat aspek-aspek elektoral. Sehingga kesatupaduan dwi tunggal kepemimpinan pak Ganjar dengan wakilnya nanti yang akan mendampingi dipastikan mendapatkan dukungan terbesar dari rakyat Indonesia sehingga dapat memenangkan pemilu,” kata Hasto.

Hasto mengatakan pada Juli Agustus ini menjadi waktu penggondokan nama Cawapres Ganjar.

Baca juga: Konsolidasi PDIP Sumbar, Hasto Dorong Kader Bangun Kekuatan dan Keyakinan untuk Hadapi Pemilu 2024

“Jadi Juli Agustus bulan-bulan penggodokan pematangan, kemudian September tentu saja ini kewenangan dari Ibu Ketua Umum mengumumkan calon dari wakil presiden yang tentu saja setelah berkoordinasi dengan seluruh ketua umum partai politik yang mengusung Ganjar dan juga dengan bapak Presiden Jokowi,” ujar Hasto.

“Jadi kita tunggu momentum yang tepat,” lanjut dia.

Jawab Rumor Jokowi Dukung Prabowo

Hasto pun menyatakan tidak benar jika Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang merupakan kader PDIP memilih Prabowo Subianto sebagai calon presiden pilihannya untuk Pilpres 2024.

“Pak Jokowi memilih pak Prabowo? Jadi itu saya luruskan. Itu tidak benar,” tegas Hasto.

Baca juga: Kisah Megawati, Soekarno, dan Hatta Disampaikan Hasto kepada Kader di Rakerda PDIP Sumbar

Hasto menyatakan bahwa tindakan Presiden Jokowi menyangkut nama-nama bakal capres harus dilihat sebagai upaya untuk memastikan situasi nasional tetap aman dan kondusif jelang pergantian kepemimpinan nasional.

“Pak Jokowi dalam kapasitas beliau sebagai presiden, (hanya ingin,red) memastikan agar proses pergantian kepemimpinan kedepan berjalan dengan baik,” kata Hasto.

Hasto juga mengingatkan, PDI Perjuangan melalui Rakernas III lalu, menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh Presiden Jokowi, baik kebijakan, legacy, maupun program akan dilanjutkan oleh bacapres Ganjar Pranowo.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.

error: Content is protected !!