Perusahaan Induk Google Lakukan PHK Besar-besaran, Lebih dari 12 Ribu Karyawan Dirumahkan

Perusahaan Induk Google Lakukan PHK Besar-besaran, Lebih dari 12 Ribu Karyawan Dirumahkan

20 Januari 2023 22:30 WIB

Perusahaan Induk Google, Alphabet Inc, mengumumkan akan melakukan PHK terhadap lebih dari 12 ribu karyawan

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Alphabet Inc, perusahaan induk dari Google, dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 12.000 pekerja. Angka tersebut setara dengan 6 persen dari total tenaga kerja yang mereka miliki. Hal tersebut disampaikan oleh perusahaan dalam sebuah memo yang dikirim kepada para staf pada hari Jumat, dilansir Jitunews dari Reuters.

CEO Alphabet Sundar Pichai mengatakan bahwa perusahaannya saat ini tengah menghadapi “realitas ekonomi yang berbeda” dari dua tahun terakhir, dimana saat itu jumlah karyawannya berkembang pesat. Ia mengatakan bahwa ia bertanggung jawab penuh atas kebijakan pengurangan jumlah karyawan tersebut.

Menurut memo, para pekerja yang terdampak PHK besar-besaran tersebut diantaranya tim perekrutan, staf perusahaan, dan orang-orang yang bekerja di tim teknik dan produk.

Jerman Bersedia Kirim Tank Leopard ke Ukraina, Tapi Ada Syaratnya

Di Amerika Serikat, Alphabet telah mengirim email kepada karyawan yang akan dirumahkan. Dalam email tersebut, pihak perusahaan mengatakan bahwa staf yang berasal dari luar negeri akan menerima pesangon dan enam bulan biaya perawatan kesehatan, serta dukungan imigrasi.

Satu pekerja yang bertugas di browser Chrome Google memposting di Twitter bahwa dia telah kehilangan pekerjaannya bahkan ketika dia melangkah ke posisi kepemimpinan dalam sebuah proyek.

Beberapa narasumber anonim mengatakan bahwa perusahaan sedang mengerjakan peluncuran teknologi AI atau kecerdasaan buatan secara masif. Salah satu narasumber mengatakan bahwa peluncuran itu akan berlangsung pada musim semi tahun ini.

Susannah Streeter, seorang analis Hargreaves Lansdown, mengatakan bisnis periklanan Alphabet, yang menopang mesin pencari Google dan YouTube, tidak kebal terhadap gejolak ekonomi.

“Pertumbuhan iklan telah berhenti, kontras tajam dari hari-hari sibuk pembukaan kembali pasca-pandemi yang melihat lonjakan belanja konsumen,” katanya.

Ia menambahkan bahwa perusahaan Alphabet juga menghadapi ancaman persaingan dari sejumlah perusahaan rivalnya di bidang AI, salah satunya Microsoft.

Berniat Gelar Perundingan soal Konflik Rusia-Ukraina, Zelensky Kirim Undangan kepada Presiden China


Artikel ini bersumber dari www.jitunews.com.

error: Content is protected !!