China-ASEAN Innovation and Entrepreneurship Camp diikuti oleh 27 peserta dari ASEAN, baik dari representasi bisnis inkubator, startup, maupun lembaga pendidikan
JAKARTA, JITUNEWS.COM – China-ASEAN Innovation and Entrepreneurship Camp yang diadakan di kota Kunming and Shanghai pada 28 Juni sampai 3 Juli 2023 selesai digelar. Gelaran tersebut diikuti oleh 27 peserta dari ASEAN, baik dari representasi bisnis inkubator, startup, maupun lembaga pendidikan, 5 di antaranya merupakan perwakilan dari Indonesia yang terpilih.
Acara itu diselenggarakan oleh Shanghai Science and Technology Exchange Center (SSTEC), Yunnan Academy of Scientific and Technical Information (YASTI) dan China-ASEAN Innovation Center, serta didukung oleh Department of International Cooperation of Ministry of Science and Technology of the People’s Republic of China, Science and Technology Commission of Shanghai Municipality.
Para peserta mengadakan kunjungan, pelatihan, dan pertukaran selama 7 hari dengan berbagai perusahaan Inkubator dan Pusat Inovasi. Perusahaan tersebut antara lain TusKspace, Zhangjiang Artificial Intelligence Island, Baidu AI Industry Empowerment Centre, KIC, Innospace+, Sensor Space neoBay Global Innovation and Entrepreneurship community, dan Caohejing High Tech Park.
Bukan China, India Jadi Negara dengan Pertumbuhan Ekonomi Tercepat Tahun 2021 Ini
Kegiatan tersebut juga dibuka bersamaan dengan the 9th East Asia Summit New Energy Forum pada tanggal 29 Juni di Kunming. Salah satu peserta asal Indonesia yakni Direktur PT CAIH Infotech Indonesia yang juga Founder dari PT Indonesia Cerdas Berkarya (Kodipest – Konten Digital Pesantren), Loretta Thamrin.
Pada kesempatan itu, Loretta memaparkan tentang kekayaan sumber energi alam Indonesia dan peluang kerjasama bidang energi transisi antara Indonesia dan Tiongkok.
“Potensi untuk pengelolaan energi transisi amatlah besar, tetapi hingga kini teknologi yang diberlakukan belum mencapai kapasitas maksimal sehingga ruang kerjasama sangat besar menuju Indonesia Net Zero Emission 2060,” kata Loretta dalam paparannya.
Sementara itu, peserta lain, Muhammad Hamzah, Founder dan Product Research Getta.cc mengatakan bahwa kegiatan-kegiatan Camp membuka mata terhadap perkembangan teknologi dan pemanfaatannya hari ini dan di masa depan, mulai dari pengembangan kecerdasan buatan (AI) yang membantu tugas guru, dokter hingga insyinyur, kemudian bagaimana peran pemerintah, pengusaha dan universitas dapat saling bersinergi membentuk ekosistem bisnis yang berkelanjutan.
“Tidak hanya menatap masa depan, Tiongkok juga tidak melupakan akar budayanya, dimana kota Kunming dan Shanghai berusaha menjaga dan menyeimbangkan modernisasi dengan kearifan lokal,” begitu kata Muhammad Hamzah.
Melalui acara pertukaran dengan pengusaha-pengusaha Startup dari Tiongkok, Raihan Dara Lufika dari Universitas Syiah Kuala, Aceh, juga mendapatkan kesempatan untuk bertukar pikiran dengan startup kosmetik dan peluang kerjasama dengan PT Biona Ceudah Rupah, perusahaan atsiri yang dikelolanya.
Raihan mengatakan bahwa dirinya dapat berinteraksi dengan teman-teman ASEAN serta melihat langsung bagaimana stakeholder pengusaha ekosistem dapat saling mendukung dan tumbuh bersama.
Kegiatan pun diakhiri dengan Workshop bertema “Empowering Entrepreneurial Dreams for Mutual Benefits” pada tanggal 3 Juli di Shanghai, dan dilengkapi dengan MOU Kerjasama antara Shanghai Science and Technology Exchange Center dengan OoRange Business Incubator and Entrepreneurship Center yang diwakilkan oleh Direktur OoRange Universitas Padjajaran, Rivani Dindin.
“Kami berharap kegiatan ini akan menjadi momen yang tepat untuk menjalin kerjasama dengan Tiongkok dan negara ASEAN untuk membawa lebih banyak dampak yang baik untuk startup di Indonesia,” ujar Rivani menutup.
Bukan AS, Rekan Dagang Terbesar Uni Eropa di Tahun 2020 adalah China
Artikel ini bersumber dari www.jitunews.com.
