PDIP dan Ganjar Komit Lanjutkan Program Pemerintahan Jokowi

PDIP dan Ganjar Komit Lanjutkan Program Pemerintahan Jokowi

Selasa, 4 Juli 2023 – 19:50 WIB

Padang – Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membakar semangat kader partai di Sumatera Barat (Sumbar) untuk terus bergerak menuju kemenangan Pemilu 2024, dengan menghidupi prinsip the power of belief (keyakinan), dan the power of idea (gagasan) serta penggalangan akar rumput.

Baca Juga :

Anies, Ganjar dan Prabowo Belum Umumkan Bacawapres, Poltracking Sebut Dinamika Koalisi Masih Dinamis

Semangat itu dikobarkan Hasto saat berpidato dalam pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PDIP Sumbar yang dilaksanakan di Kota Padang, pada Selasa, 4 Juli 2023.

Hasto mengatakan, menghadapi Pemilu 2024, sesuai pesan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, seluruh kader PDIP berada dalam satu rampak barisan. Jika itu dilakukan, maka kader PDIP Sumbar akan bisa merubah peta politik di Sumbar. 

Baca Juga :

Pesan Megawati untuk Kader PDIP Sumbar: Jangan Pernah Kehilangan Semangat

“PDIP setiap tahun menggali pemikiran Bung Hatta, KH Agus Salim, Prof Moh Yamin dan lain-lain yang dikenal sebagai pejuang pemikir dan pahlawan kemerdekaan. Partai terus melakukan gerakan turun ke bawah mengangkat peran penting tokoh cendekiawan, tokoh adat dan tokoh agama dalam satu kesatuan kemajuan. PDIP juga punya konsepsi membangun Sumbar sebagai pusat kemajuan di Samudera Hindia. Karena itulah PDIP terus bergerak untuk merubah peta politik Sumbar,” ujar Hasto penuh semangat.

“Apa syaratnya? Pertama keyakinan politik, the power of belief,” kata Hasto.

Baca Juga :

Resmikan Masjid Hasil Swadaya Masyarakat di Tegal, Ini Harapan Ganjar

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto

Ia pun menceritakan pengalaman Megawati sebagai bahan refleksi bagi kader PDIP Sumbar. Ketika kantor PDI diserang pada 27 Juli 1996 oleh kekuatan rezim Orde Baru, banyak yang membisikinya untuk menggelar gerakan massa, bukan menempuh jalur hukum sebagai jalur perjuangan. Alasannya, para hakim, jaksa, dan polisi saat itu dikuasai oleh rezim Orde Baru.

Halaman Selanjutnya

“Bu Mega menolak dengan menjawab, masa diantara 267 kabupaten/kota saat itu, tak satupun polisi, jaksa hakim yang memiliki hati nurani? Akhirnya jalur hukum dikedepankan. Dan sekali kita memenangkan gugatan kita, akan menjadi kekuatan moral kita yang mampu menghantam benteng rezim otoriter. Akhirnya dengan modal keyakinan politik itu, gugatan di Riau dimenangkan dan jadi benteng rakyat yang membuka mata hati elite saat itu,” kata Hasto.

img_title


Artikel ini bersumber dari www.viva.co.id.

error: Content is protected !!