Otoritas Swedia Akhirnya Tak Ijinkan Rasmus Paludan Kembali Gelar Aksi Bakar Al Quran

Otoritas Swedia Akhirnya Tak Ijinkan Rasmus Paludan Kembali Gelar Aksi Bakar Al Quran

9 Februari 2023 21:29 WIB

Rasmus Paludan, seorang aktivis anti-Islam sekaligus tokoh politik sayap kanan garis keras Denmark-Swedia, melakukan aksi pembakaran Al Quran di depan kantor kedubes Turki di Stockholm pada bulan Januari lalu

Rasmus Paludan, pembakar Al Quran di Swedia (tangkapan layar Twitter)

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Kepolisian Swedia telah menolak permohonan izin yang diajukan oleh aktivis anti-Islam untuk melakukan aksi bakar Al Quran di depan kedutaan Turki di Stockholm. Menurutnya, penolakan dikeluarkan karena meningkatnya ancaman teroris menyusul tindakan serupa bulan lalu.

Kepolisian nasional Swedia, pada Selasa (7/2) mengumumkan bahwa permohonan ijin untuk aksi protes terbaru telah ditolak, dan menjelaskan bahwa “aksi semacam itu dinilai dapat menyebabkan gangguan serius terhadap keamanan nasional.”

Seperti diketahui, politisi sayap kanan Denmark Rasmus Paludan, yang juga memegang paspor Swedia, sudah melakukan aksi bakar Al Quran di depan kantor kedutaan Turki bulan lalu. Meski sejumlah politisi Swedia mengutuk aksi Paludan tersebut, namun pihak berwenang masih mengizinkan aksi pembakaran kitab suci umat Islam tersebut untuk dilanjutkan. Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom menjelaskan bahwa aksi tersebut sudah sesuai dengan undang-undang “kebebasan berekspresi” negara itu.

Pakar Sebut Gempa Bumi Turki sebagai Gempa Paling Mematikan, Ini Alasannya

Protes tersebut memicu gelombang kemarahan di seluruh dunia Muslim. Dalam sebuah laporan pada hari Selasa, Polisi Keamanan Swedia – badan yang bertanggung jawab untuk spionase dan kontraterorisme – mengatakan bahwa mereka telah melihat “peningkatan jumlah ancaman teroris” setelah pembakaran.

“Swedia dinilai memiliki fokus yang lebih besar daripada sebelumnya untuk kekerasan Islamisme,” kata lembaga tersebut.

Kepolisian nasional mengatakan telah membuat keputusan untuk menolak permohonan protes kedua setelah berdiskusi dengan Polisi Keamanan Swedia.

Selain meningkatkan ancaman teror, demonstrasi Paludan pada bulan Januari membahayakan upaya Swedia untuk bergabung dengan NATO. Pasalnya, aksi tersebut mendorong pemerintah Turki untuk membatalkan pertemuan aksesi dengan kedua negara Nordik tersebut.

Turki juga menolak untuk meratifikasi permohonan keanggotaan NATO untuk Swedia dan Finlandia sampai kedua negara Eropa Utara tersebut setuju untuk mengekstradisi puluhan tersangka teroris dan mencabut embargo senjata yang sebelumnya diberlakukan di negara tersebut. Sehubungan dengan pembakaran Alquran, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan minggu lalu bahwa “selama [Swedia mengizinkan] kitab suci saya, Al Quran, untuk dibakar dan dirobek… kami tidak akan mengatakan ya untuk masuknya Anda ke dalam NATO.”

Sebelum Gempa Dahsyat Guncang Turki, Orang Ini Sudah Tahu Duluan


Artikel ini bersumber dari www.jitunews.com.

error: Content is protected !!