Kritik Medsos Ridwan Kamil Berujung Pemecatan, Pengamat: Kang Emil Sedang Menggali Kuburannya Sendiri

Kritik Medsos Ridwan Kamil Berujung Pemecatan, Pengamat: Kang Emil Sedang Menggali Kuburannya Sendiri

Rabu, 15 Maret 2023 – 19:30 WIB

Praktisi Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun. Foto: Source for JPNN.com

jabar.jpnn.com, DEPOK – Analis Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Direktur Eksekutif Center for Social Politik Economi and Law Studies (CESPELS), Ubedilah Badrun turut memberikan tanggapan ihwal kasus seorang guru honorer, Muhammad Sabil (34 tahun) yang kehilangan pekerjaan setelah memberikan komentar di salah satu postingan Instagram Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Ubedilah menyebut apa yang dilakukan oleh guru honorer tersebut sebenarnya tidak lebih dari sebuah pertanyaan politik.

“Sebab dia membubuhkan tanda tanya dalam komentarnya. Jika kalimat itu dipahami, selain berupa pertanyaan juga dipahami sekaligus sebagai kritik dan itu merupakan hal biasa yang pasti dialami politisi, apalagi Ridwan Kamil sudah resmi menjadi kader Partai Golkar,” ucapnya saat dihubungi JPNN.com, Rabu (15/3).

Baginya, kalimat yang diutarakan guru tersebut terlihat sebagai pertanyaan biasa yang tidak perlu ditanggapi berlebihan oleh Ridwan Kamil, apalagi sampai mencabut hak-hak guru honorer itu.

“Jika dicermati kalimat Pak Guru Sabil dalam komentar di Instagram Ridwan Kamil itu pertanyaan yang sebetulnya tidak perlu dijawab oleh seorang Ridwan Kamil, biar saja publik yang menilai. Apalagi itu bermakna kritik terhadap Ridwan Kamil yang menemui anak sekolah menggunakan jas berwarna kuning,” terangnya.

Ubedilah menilai yang justru membuat blunder untuk Ridwan Kamil, yakni ketika kemudian ditafsirkan oleh jajaran kedinasan pendidikan dengan memberi sanksi mengeluarkan guru itu dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang berakibat guru tersebut tidak lagi mendapat hak profesionalnya sebagai guru bersertifikasi.

“Itu langkah berlebihan dari Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan, yang memerintahkan sekolah tempat Pak Guru Sabil mengabdi untuk mencabut Dapodiknya. Selain langkah berlebihan, itu juga secara politik bisa bermakna upaya pembungkaman atau menciptakan rasa takut bagi para pendidik atau guru untuk bersuara secara merdeka,” jelasnya.

Baginya, langkah seperti Ini justru tidak bagus untuk Ridwan Kamil, yang memiliki citra gubernur yang peduli terhadp warganya.

Pengamat sebut yang dilakukan Ridwan Kamil kepada guru honorer Muhammad Sabil, sama seperti menggali kuburannya sendiri yang membuat citranya semakin memudar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News

Artikel ini bersumber dari jabar.jpnn.com.

error: Content is protected !!