Kementan Upayakan Penguatan Ketahanan Pangan Indonesia Lewat 2 Cara

Kementan Upayakan Penguatan Ketahanan Pangan Indonesia Lewat 2 Cara

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo mengajak petani muda untuk menerapkan teknologi smart farming dalam pengembangan budi daya pertanian.

Menurutnya, pertanian berbasis teknologi akan mempermudah proses budi daya karena lebih efisien dan modern dalam rangka mendorong akselerasi produksi petani.

“Smart farming adalah satu lompatan yang kita coba lakukan untuk tidak membiarkan pertanian berjalan apa adanya sama dengan yang kemarin. Tidak berarti yang kemarin jelek tetapi harus ada loncatan,” ujar Syahrul dalam keterangan yang diterima, Selasa (21/3/2023).

Menurutnya, pembangunan pertanian ke depan akan semakin mengandalkan para petani muda dengan teknologi digital, terutama sebagai strategi untuk memperkuat produksi dan distribusi.

“Agripreneur muda yang melek teknologi adalah potensi dan mitra strategis memecahkan kendala distribusi serta lemahnya akses pasar petani selama ini,” kata dia.

Baca juga: Gencarkan Penggunaan KUR, Kementan Cetak Para Pelatih Baru untuk Dampingi Petani di Jawa Timur

Syahrul juga menegaskan pihaknya terus berupaya dalam menyiapkan SDM pertanian yang berjiwa wirausaha.

Salah satunya melalui program utama Kementan penumbuhan 2,5 juta pengusaha pertanian milenial hingga 2024.

Hal ini dilakukan untuk menjamin produktivitas, kontinuitas, dan ketahanan pangan.

Sementara itu, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) menggelar Pelatihan smart farming dan kredit usaha rakyat (KUR) bagi petani millenial, khususnya penerima manfaat program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).

Baca juga: BPS: Kementan Berperan Besar Dalam Peningkatan Luas Panen 2022

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan petani muda merupakan penerus pembangunan pertanian ke depan.

“Presiden Jokowi telah menyampaikan, bahwa petani harus menjadi profesi yang menjanjikan, profesi yang menyejahterakan, dan kita harus membuat generasi muda lebih berminat menjadi petani,” katanya.

Selain itu, Dedi mengatakan terdapat beberapa kata kunci dari apa yang disampaikan Presiden dan Mentan, yaitu petani muda dan teknologi digital.

Baca juga: Kementan Kukuhkan Guru Besar Pertama Politeknik Pembangunan Pertanian

“BPPSDMP siap mendukung dan menindaklanjuti arahan tersebut dengan membangun ekosistem petani milenial yang mengelola pertanian secara terpadu dari hulu hingga hilir, juga terus meningkatkan tumbuhnya wirausaha muda di bidang pertanian melalui berbagai program salah satunya adalah melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) ini,” papar Dedi.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.

error: Content is protected !!