Jokowi Presiden Pilihan Rakyat, Benny Harman: Rakyat Silakan Kritik Setajam-tajamnya

Jokowi Presiden Pilihan Rakyat, Benny Harman: Rakyat Silakan Kritik Setajam-tajamnya

Benny Harman menilai kritik Rocky Gerung diarahkan kepada Jokowi sebagai presiden.

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Anggota Komisi III DPR RI Benny Kabur Harman ikut menanggapi kritik Rocky Gerung terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai terlampau kasar oleh sejumlah pihak.

Benny mengkategorikan kritik Rocky sebagai kritik atas kekuasaan, bukan kritik untuk pribadi. Menurutnya, Rocky telah menyampaikan kritik secara cerdas terhadap Jokowi selaku pemimpin yang dipilih rakyat.

“Karena beliau presiden pilihan rakyat, kekuasaan yang ada padanya berasal dari rakyat bukan dari Tuhan. Karena dari rakyat asalnya maka rakyat silakan kritik setajam-tajamnya dan sekejam-kejamnya. Sekasar mungkin juga silakan,” tulisnya via cuitan Twitter @BennyHarmanID

Tak Dekat dengan Jokowi Seperti Ganjar-Prabowo, Anies Baswedan: Saya Warga Negara Biasa

Politikus Partai Demokrat itu meyakini Jokowi tak akan marah atau terhina sebagai presiden. Ia merasa sang kepala negara justru bakal menikmatinya.

“Yang merasa dihina dan mungkin marah sekali adalah para pemujanya. Mungkin juga mereka yang menikmati manfaat banyak dari posisi beliau. Wajar sekali. Justru aneh kalo para pemujanya diam saja,” ujar Benny.

Namun, lanjut Benny, loyalis Jokowi sebaiknya melawan kritik Rocky dengan cara cerdas juga. Dia menilai pengancaman terhadap pengkritik bukan langkah yang tepat. Terlebih bila kritik tajam itu ditujukan kepada Jokowi selaku presiden, bukan pribadi.

“Kalo yang dihina pak Jokowi pribadi, jangankan kamu para pemujanya, akupun yang menjadi oposisinya naik pitam,” pungkasnya.

Rocky Sebut “Tolol” hingga Pengecut

Pengamat politik Rocky Gerung belakangan ini membuat relawan Jokowi murka karena kritikan pedasnya. Eks dosen filsafat UI itu menyebut Presiden Joko Widodo sebagai ‘bajingan tolol’ sekaligus pengecut.

Menurut sebuah rekaman video orasi Rocky dalam forum buruh di Bekasi, ia mengkritik Jokowi yang berambisi mempertahankan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur sebagai legasi.

“Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya, dia jadi rakyat biasa, enggak ada yang peduli nanti. Tetapi, ambisi Jokowi adalah mempertahankan legasinya, dia masih pergi ke China buat nawarin IKN,” ujar Rocky, disitat dari video yang sempat diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official.

Mendekati Pemilu, lanjut Rocky, Jokowi melakukan safari ke koalisi partai politik untuk memastikan nasib legasinya. Menurutnya, Jokowi cuma memikirkan kepentingannya sendiri, alih-alih nasih buruh.

“Presiden Jokowi tidak pernah peduli permintaan buruh. Dia berupaya untuk menunda pemilu karena dia belum dapat kesepakatan dari ketua-ketua partai siapa yang akan melindungi dia ketika dia lengser,” kata Rocky.

“Itu bajingan yang tolol, kalau dia bajingan pintar dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi bajingan tolol itu sekaligus bajingan yang pengecut. Ajaib, bajingan tapi pengecut,” ketusnya.

Sudah Minta Maaf

Rocky Gerung menyadari adanya keriuhan pasca kritikannya terhadap Presiden Jokowi viral. Oleh karena itu, ia menyampaikan permintaan maaf agar situasi kembali kondusif.

“Saya minta maaf karena peristiwa itu membuat perselisihan ini makin menjadi-jadi tuh. Yang tentu ini berbahaya di dalam tahun-tahun politik,” kata Rocky Gerung dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (4/8).

Bagi Rocky, kasus ini bisa dimanfaatkan pihak tertentu untuk memuluskan kepentingannya. Dan kendati telah meminta maaf, Rocky memastikan tidak akan berhenti untuk mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah.

“Kasus ini berbagai macam kepentingan mengincar untuk mengeksploitasi itu. Tapi saya tidak akan berhenti menjadi pengkritik, itu dasarnya. Jadi sekali lagi, saya anggap aja bahwa, oke selesaikan saja kasus ini,” tegasnya.

Gugatan Batas Usia Cawapres Disebut Demi Loloskan Gibran di Pilpres 2024, Ini Kata Jokowi


Artikel ini bersumber dari www.jitunews.com.

error: Content is protected !!