Ikuti Langkah China-Rusia, Indonesia Beri Sinyal Gabung Jadi Keanggotaan BRICS

Ikuti Langkah China-Rusia, Indonesia Beri Sinyal Gabung Jadi Keanggotaan BRICS

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia belakangan muncul sebagai calon anggota baru koalisi ekonomi BRICS, menyusul langkah Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan yang telah lebih dulu bergabung sebagai anggota BRICS.

Indonesia menjadi satu dari belasan negara yang aktif menyatakan minat untuk bergabung dengan kelompok negara BRICS. Meski pemerintah RI tak kunjung memberi jawaban pasti terkait kapan meresmikan diri bergabung dengan BRICS.

Namun Olivier Stuenkel, profesor di lembaga perekonomian Getulio Vargas Foundation, menilai Indonesia bisa menjadi salah satu kandidat yang paling berpotensi terpilih untuk bergabung sebagai anggota baru BRICS bila dibandingkan negara lain.

Baca juga: Jokowi Batal Sepanggung dengan Vladimir Putin di BRICS

Pencalonan Indonesia sebagai anggota BRICS semakin menguat setelah Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi hadir dalam pertemuan secara virtual negara-negara BRICS yang dihelat pada 2 Juni kemarin.

“Indonesia adalah kandidat kuat untuk bergabung dengan BRICS mengingat kekuatan regionalnya, peran yang berkembang dalam ekonomi global, dan kurangnya kontroversi global,” kata Stuenkel.

Rencana bergabungnya Indonesia sebagai anggota baru BRICS, sejalan dengan ambisi Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva yang mendukung lebih banyak negara bergabung dengan kelompok ekonomi BRICS.

“Kami akan membahas masuknya negara-negara baru ke BRICS, dan menurut saya, dengan banyaknya negara yang ingin masuk, jika mereka mematuhi peraturan yang kami tetapkan, kami akan menerima masuknya negara-negara itu” jelas Lula seperti yang dikutip dari Washington Post.

Sejarah BRICS

Sebelum membahas lebih jauh, BRICS sendiri merupakan akronim dari nama lima negara anggota forum bisnis internasional, yakni Brasil, Rusia, India, China, dan South Africa (Afrika Selatan).

Dicetuskan oleh ekonom Goldman Sachs, Jim O’Neill pada tahun 2001, BRIC awalnya dibentuk untuk menjadi kekuatan ekonomi dunia pada abad ke-21.

Namun pada 2009 Brasil, Rusia, India, dan China mengadakan pertemuan di Ekaterinburg, Rusia, dan menyetujui untuk membentuk kelompok ekonomi baru yang diberi nama BRICS.

Selama bertahun – tahun kelompok ini berusaha mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta kerja sama politik yang saling menguntungkan antara negara-negara anggota.

Berkat optimisme ini BRICS berhasil menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi global dalam beberapa tahun terakhir. Peningkatan konsumen, investasi dalam infrastruktur, serta perkembangan sektor industri dan jasa di negara-negara anggota telah memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian dunia.

Tak hanya itu hadirnya organisasi multilateral ini juga memberikan dampak yang signifikan pada pembentukan analisis fundamental dan analisis sentimen pasar terhadap mata uang di masing-masing negara.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.

error: Content is protected !!