Dibentak AKBP Toni, Wakil Wali Kota Surabaya Disarankan Lapor ke Propam

Dibentak AKBP Toni, Wakil Wali Kota Surabaya Disarankan Lapor ke Propam

Kamis, 10 Agustus 2023 – 12:18 WIB

Surabaya – Kabag Ops Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Toni Kasmiri, tengah jadi sorotan setelah membentak Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, saat proses eksekusi 28 rumah warga di lahan yang tengah jadi sengketa di Dukuh Pakis 4 Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu kemarin. Bila dirugikan, Armuji disarankan melaporkan Toni ke Propam.

Baca Juga :

Fakta-fakta Kabagpos Polrestabes AKBP Toni Bentak Wakil Wali Kota Surabaya, Ternyata Gara-gara Ini

Saran itu disampaikan anggota DPRD Kota Surabaya yang juga Sekretaris PDIP kota setempat, Baktiono. “Kalau Pak Armuji diperlakukan seperti itu, bisa lapor ke Propam. Ada mekanismenya dan dia bisa lalukan jalur sampai ke tingkat atas,” kata Baktiono dihubungi VIVA Jatim pada Kamis, 10 Agustus 2023.

Baktiono menyesalkan kejadian adu mulut antara AKBP Toni dengan Armuji itu, apalagi diekspresikan dengan nada tinggi dan di tengah-tengah masyarakat. Apalagi Armuji bukan bawahan Toni. “Jangan dipertontonkan hal-hal yang tidak patut di hadapan masyarakat, karena kita semua sebagai aparatur di pemerintahan Kota Surabaya,” ujarnya.

Baca Juga :

Dibentak AKBP Toni, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji Bantah Halangi Eksekusi Rumah

Kabagops Polrestabes Surabaya AKBP Toni bersitegang dengan Wakil Walikota Armuji

Photo :

  • Mokhamad Dofir/Viva Jatim

Menurut Baktiono, kehadiran Armuji selaku Wakil Wali Kota Surabaya di lokasi eksekusi adalah hal yang wajar. Dia ingin melihat kondisi puluhan warganya yang kehilangan tempat tinggal karena terdampak eksekusi. “[Armuji] tidak salah, kan, melihat warganya yang seperti itu. Karena dia [warga terdampak eksekusi] diakui sebagai penduduk dan ber-KTP Surabaya,” ucapnya.

Baca Juga :

Kabagops Polrestabes AKBP Toni Bentak Wakil Wali Kota Surabaya: Saya Punya Kewenangan di Sini

Sebetulnya, papar Baktiono, DPRD Surabaya sudah mengundang beberapa pihak terkait sebelum pelaksanaan eksekusi. Dewan ingin mendengar langsung penjelasan dari semua pihak untuk menemukan solusi. “Pihak dari Polrestabes tidak mau menerima undangan dari DPRD Surabaya. Kenapa demikian, karena ada undangan lain diterima,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, AKBP Toni bersitegang dengan Armuji saat pelaksanaan eksekusi 28 rumah warga di Dukuh Pakis 4 Surabaya, Rabu kemarin. Video ketegangan itu pun viral karena AKBP Toni menghardik Armuji yang datang di lokasi. Pengamatan VIVA Jatim di lokasi, Armuji selalu terpotong saat akan berbicara oleh ujaran AKBP Toni yang bernada tinggi.

Halaman Selanjutnya

“Bapak ndak usah ngatur saya, saya punya kewenangan di sini,” kata Toni.

img_title


Artikel ini bersumber dari www.viva.co.id.

error: Content is protected !!