Demi Ekspor Tinggi, Menteri KKP Gelar Festival di Jatim

Demi Ekspor Tinggi, Menteri KKP Gelar Festival di Jatim

JawaPos.com–Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono bakal meningkatkan ekspor komoditas laut. Salah satu caranya dengan menggaet investor. Kementerian pun menggelar Seaweed Investment Forum and Festival (SIFFEST) di Jawa Timur.

”Dengan kegiatan ini diharapkan adanya link and match antara hasil riset dan inovasi dengan pelaku industri rumput laut, khususnya untuk memaksimalkan pemanfaatan produksi. Juga untuk menggali potensi dan peluang pengembangan rumput laut bernilai ekonomis lain,” kata Sakti, di sela membuka acara SIFFEST di Surabaya, Selasa (1/11).

Rencananya, kegiatan SIFFEST bakal fokus untuk menjalankan lima program prioritas pembangunan ekonomi biru. Festival itu diharapkan mampu memperluas wilayah konservasi. Targetnya, 30 persen sebagai wilayah konservasi tertutup untuk memproduksi oksigen. Kemudian menjaga fungsi serapan karbon, dan menjadikan wilayah konservasi sebagai tempat pemijahan ikan.

”Kegiatan ini kedepannya bisa menjadi wadah temu bisnis dan investasi bagi pemangku kepentingan, dalam rangka menarik minat investasi dan pengembangan usaha rumput laut nasional,” papar Sakti.

Dia juga menarget kegiatan penangkapan ikan terukur berbasis kuota berdasar enam zona penangkapan ikan. Berikutnya, pembangunan budidaya yang ramah lingkungan di wilayah laut, pesisir, dan darat.

”Kegiatan budidaya akan difokuskan pada produk perikanan unggulan seperti udang, kepiting, lobster, rumput laut, dan ikan yang bernilai ekonomis tinggi. Selanjutnya menjaga wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dari potensi kerusakan akibat kegiatan ekonomi yang tidak terkendali. Serta penerapan program Bulan Cinta Laut sebagai komitmen Indonesia untuk menjaga wilayah laut bersih dan bebas sampah plastik,” terang Sakti.

Dalam penerapan program itu, Sakti ingin mengoptimalkan pemanfaatan rumput laut sebagai emas hijau dari perairan Indonesia untuk dikembangkan menjadi kawasan-kawasan industri rumput laut nasional. ”Apalagi dengan 6,4 juta kilometer persegi luas lautan, dan panjang garis pantai mencapai 108 ribu kilometer, Indonesia menjadi tempat tumbuhnya berbagai jenis rumput laut,” ungkap Sakti.

Dengan berkembangnya inovasi dan teknologi, lanjut Sakti, rumput laut dapat diolah menjadi beragam produk bernilai tambah dan manfaat serta memiliki nilai ekonomis tinggi. Produk turunan rumput laut dapat menjadi bahan pangan dan nonpangan.

”Seperti pakan ternak atau ikan, pupuk, kosmetik, dan juga farmasi. Selain itu, rumput laut juga mampu menyerap karbon,” ujar Sakti.

Editor : Latu Ratri Mubyarsah

Reporter : Rafika Rachma Maulidini


Artikel ini bersumber dari www.jawapos.com.

error: Content is protected !!