Bakti BCA Tanam 1.000 Pohon dan Dampingi Desa Wisata

Bakti BCA Tanam 1.000 Pohon dan Dampingi Desa Wisata

JawaPos.com – Berbagai upaya dilakukan untuk mengembangkan destinasi pariwisata di tanah air. Salah satunya, melalui pengembangan desa-desa wisata yang memberikan nilai tambah ekonomi bagi komunitas dan daerah setempat secara berkelanjutan.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berkomitmen mewujudkan aksi nyata itu. Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F Haryn bersama Senior Vice President Corporate Communication BCA Susanti Nurmalawati dan Kepala KCU BCA Cakranegara Indrawanto Sahama berkunjung ke Desa Wisata Bilebante, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Di sela-sela kunjungan, rombongan juga melakukan penanaman pohon di lahan Gunung Sasak.

Mundur 10 tahun yang lalu, daerah tersebut merupakan lahan kering. Tidak ada pohon yang dapat hidup pada daerah tersebut. Sejak 2012, masyarakat mulai melakukan penghijauan. Alhasil, vegetasi hutan mulai terbentuk.

Bersama kelompok tani Wana Sasak Lestari, BCA menanam 1.000 pohon durian di lahan seluas 10 hektare. Hera berharap beberapa tahun ke depan kelompok tani dapat memanfaatkan buah tersebut untuk penunjang pendapatan, sekaligus menghijaukan lahan Gunung Sasak.

“Penanaman pohon juga dengan maksud mendukung konservasi kawasan pegunungan Sasak sebagai habitat pendukung utama kehidupan di wilayah sekitar. Yang pada akhirnya dapat memberi dampak signifikan terhadap pengurangan emisi karbon, pemulihan alam, serta pengaturan iklim,” jelas Hera, Selasa (29/11).

Menurut dia, dua manfaat sekaligus yang didapat dari penanaman bibit pohon durian. Yakni manfaat ekologis dan ekonomis. Secara ekologi, mengutip dari Direktorat Jenderal Holtikultura Kementerian Pertanian, setiap pohon durian pada usia tanam 20 tahun memiliki potensi menyerap karbon hingga 1,42 ton CO2 ekuivalen per tahun.

“Oleh karena itu, dengan 1.000 pohon durian, harapannya potensi pengurangan emisi karbon dapat mencapai 1.420 ton CO2 ekuivalen per tahun,” jelasnya.

Sedangkan secara ekonomi, di usia kurang dari 8 tahun sampai dengan usia 20 tahun biasanya pohon durian mulai menghasilkan buah. Dengan 1.000 bibit pohon yang ditanam, nantinya akan mampu menghasilkan buah. Yang kemudian dipanen untuk dikonsumsi sendiri maupun dijual sebagian.

Apalagi ketika panen, diperkirakan bisa menghasilkan rata-rata Rp 1 juta sampai Rp 2 juta per pohon. Bisa sebagai tambahan pendapatan sehari-hari masyarakat. “Penanaman pohon tersebut juga dilakukan sebagai bagian dari gerakan BCA Go Bi65tep, yaitu inisiasi menanam 18 ribu pohon di sejumlah lokasi di Indonesia dalam rangka mewujudkan lingkungan yang hijau dan mendukung net zero emission,” terangnya.

BCA mendukung pengembangan potensi pariwisata melalui destinasi desa wisata. Salah satunya, dalam berbagai kegiatan pendampingan. Seperti di Desa Wisata Bilebante, BCA menghadirkan berbagai pelatihan yang relevan dengan kebutuhan komunitas lokal yang mengelola desa wisata.

Memastikan desa-desa wisata yang sudah terekspos terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya. Sehingga menjadi destinasi yang terus dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi komunitas dan daerah setempat secara berkelanjutan. “Dampak langsung dari pendampingan yang kami berikan adalah menjamin pengelolaan desa wisata yang mampu berdaya saing dan sustain,” ujar Hera.

Desa Wisata Bilibante saat ini memberdayakan 60 tenaga kerja yang berasal dari penduduk setempat. Mayoritas tenaga kerja wanita dan pemuda. Desa ini menawarkan sekitar 17 kuliner produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Terdiri dari ayam merangkat, bakso rumput laut, aneka olahan keripik, plecing, dan sebagainya.

Pendapatan rata-rata UMKM wanita di Desa Wisata Bilebante sebesar Rp4 juta per bulan. Dengan demikian, mampu menjadi salah satu penggerak ekonomi masyarakat desa setempat.

 

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : Agas Putra Hartanto


Artikel ini bersumber dari www.jawapos.com.

error: Content is protected !!