Austria Ingin Jadi Tuan Rumah Negosiasi Damai Rusia-Ukraina, Begini Reaksi Moskow

Austria Ingin Jadi Tuan Rumah Negosiasi Damai Rusia-Ukraina, Begini Reaksi Moskow

6 Oktober 2022 20:00 WIB

Jubir Kepresidenan Rusia mengatakan bahwa pemerintah Austria belum memberi tahu Moskow terkait rencananya menjadi pihak mediator dalam konflik Ukraina-Rusia

Bendera Rusia dan Ukraina (istimewa)

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Juru bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov pada Rabu (5/10) mengatakan bahwa pemerintah Austria belum mengajukan penawaran kepada Rusia untuk menjadi mediator dalam konflik Ukraina. Pernyataan itu ia lontarkan sebagai tanggapan atas laporan media yang menyebut Vienna telah mengisyaratkan kesiapannya untuk menjadi tuan rumah pembicaraan yang bertujuan untuk de-eskalasi konflik Ukraina-Rusia.

Saat ditanya oleh seorang jurnalis apakah Austria telah membuat tawaran seperti itu ke Moskow, Peskov menjawab: “Tidak, kami belum menerima [apa pun].”

Pertanyaan itu didorong oleh sebuah laporan yang diterbitkan oleh outlet media The Hill pada hari Selasa (4/10), mengutip salah “satu pejabat Austria”. Menurut Sang narasumber, Wina telah menawarkan untuk bertindak sebagai fasilitator netral untuk pembicaraan de-eskalasi, di tengah kekhawatiran penggunaan senjata nuklir oleh Rusia dalam konflik Ukraina. Austria juga dilaporkan telah mengisyaratkan kesediaannya untuk mempertahankan saluran komunikasi dengan Moskow.

Pertama Kalinya dalam Sejarah, Utang AS Tembus USD 31 Triliun

Hanya saja, sejauh ini pemerintah Austria belum mengomentari klaim The Hill tersebut.

Negosiasi damai antara Kiev dan Moskow terhenti tak lama setelah kedua delegasi menggelar pertemuan di Istanbul, Turki pada 29 Maret 2022. Pemerintah Ukraina mengaitkan keengganannya untuk berbicara dengan penemuan dugaan pembunuhan massal warga sipil di kota Bucha, yang menurut Kiev pembunuhan itu dilakukan oleh pasukan Rusia. Tuduhan tersebut langsung dibantah oleh Rusia.

Ketika konflik berlangsung sepanjang musim panas, para pejabat tinggi Ukraina mulai mengubah sikapnya dengan bersikeras untuk mengalahkan Rusia secara militer terlebih dahulu dan baru kemudian duduk untuk melakukan pembicaraan.

Jumat lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan bahwa Kiev tidak akan terlibat dalam negosiasi dengan Moskow selama Vladimir Putin tetap menjadi presiden di sana.

Pernyataan itu muncul setelah Presiden Vladimir Putin memberikan lampu hijau untuk bergabungnya Donetsk, Lugansk, Kherson dan Zaporozhye dengan Federasi Rusia.

Beberapa Menteri di Jerman Beda Pendapat soal ‘Perang dengan Rusia’


Artikel ini bersumber dari www.jitunews.com.

error: Content is protected !!