ASEAN Smart City Network 2023 Fokus Garap Transportasi Hingga Hunian, Ini Bocorannya

ASEAN Smart City Network 2023 Fokus Garap Transportasi Hingga Hunian, Ini Bocorannya

Selasa, 11 Juli 2023 – 00:04 WIB

Jakarta  – Pertemuan puncak tahunan keenam ASEAN Smart City Network (ASCN), yang digelar di Bali pada 12-13 Juli 2023, bakal mengupas berbagai permasalahan perkotaan. Misalnya mulai dari transportasi, hunian, pelestarian lingkungan, ketentraman, dan ketertiban masyarakat sebagai masalah klasik yang ada di kota-kota saat ini. 

Baca Juga :

Jasa Raharja Dapat Award Tingkat ASEAN Karena Hal Ini

National Representative (NR) ASCN Indonesia yang juga bertindak selaku Chairman 2023, Safrizal ZA memastikan, nantinya Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, juga bakal didaulat sebagai Welcome Remarks pada gelaran puncak ASCN tersebut.

“Setelah Pak Tito menyampaikan welcome remarks, disusul remarks oleh Sekretaris Jenderal ASEAN, Dr. Kao Kim Hourn. Kemudian pembukaan oleh saya dan Lim Chze Cheen dari Sekretariat ASEAN,” kata Safrizal dalam keterangannya, Senin, 10 Juli 2023.

Baca Juga :

Pusat Pelatihan Anjing Pelacak Bea Cukai Jadi Regional Dog Training Center Asia Pacific

Safrizal yang juga Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri menjelaskan, kegiatan Annual Meeting ASCN 2023 ini akan akan dihadiri oleh delegasi dari sepuluh negara anggota ASEAN. Antara lain yakni ASCN National Representatives (NRs), Chief Smart City Officers (CSCOs), dan pejabat pendamping Sekretariat Jenderal ASEAN, serta berbagai instansi pemerintah dan sektor swasta dari mitra eksternal ASEAN.   

Secara substantif, turut pula diisi oleh pembicara lain yakni Ngy Chanphal dari Kamboja, lalu Access Partnership yang mengupas Development of ASEAN Smart City Investment Toolkit dan sebagainya. 

Baca Juga :

ASEAN-BAC: Thailand Jadi Contoh yang Berhasil Memanfaatkan Potensi Investasi Asing di ASEAN

“Indonesia mengajak anggota ASCN untuk berkolaborasi mewujudkan kota cerdas yang berkelanjutan dan memiliki ciri khas kota cerdas ASEAN yang memenuhi kebutuhan warganya,” ujar Safrizal.

Dia menjelaskan, sejumlah kota yang menjadi percontohan ASCN di Indonesia yakni DKI Jakarta, Kota Makassar, dan Kabupaten Banyuwangi. Safrizal menambahkan, inti pembangunan perkotaan cerdas di Indonesia tidak melulu berorientasi pada pemutakhiran teknologi dan digitalisasi.

Halaman Selanjutnya

Namun, penerapan pengelolaan perkotaan juga harus berfokus pada peningkatan kemampuan pemerintah, untuk dapat memahami persoalan masyarakat dan memberikan solusi serta kemudahan. 


Artikel ini bersumber dari www.viva.co.id.

error: Content is protected !!