Adanya 4 Generasi dalam Satu Korporasi Jadi Tantangan Transformasi Bisnis

Adanya 4 Generasi dalam Satu Korporasi Jadi Tantangan Transformasi Bisnis

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menjadi seorang business leader bukan merupakan hal yang mudah, ada strategi yang harus dimiliki dan keputusan sulit yang terpaksa diambil untuk bisa membangun bahkan menyelamatkan perusahaan dari kegagalan.

Hal ini pula yang dialami oleh Tommy Wattimena, seorang Brand Evangelist dan Big Data Marketing Disciple yang memiliki segudang pengalaman menempati banyak posisi penting di berbagai perusahaan.

Saat ini ia menjabat sebagai CEO Great Giant Foods (GGF), perusahaan yang memiliki lini bisnis makanan terintegrasi secara vertikal, di mana salah satu anak usahanya adalah PT Great Giant Pineapple (GGP) yang merupakan pemegang saham pengendali PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk.

Ia pun menjelaskan bahwa banyak bisnis yang kini berupaya bertransformasi, namun hanya 20 persen yang berhasil.

Salah satu tantangan yang dialami perusahaan dalam bertransformasi adalah adanya 4 generasi dalam satu perusahaan.

Mulai dari baby boomer, X generation, Millenial, dan Z Generation, untuk anak muda kalangan Z generation akan muncul dalam masa mendatang, namun kini dapat diprediksi ke arah mana konsepnya.

Baca juga: Khawatir Bisnis dengan Barat Rusak, Cina Batasi Kerja Sama dengan Bank Rusia

4 generasi berbeda ini tentu memiliki mindset berbeda dalam memandang suatu pekerjaan, sehingga akan terasa sangat sulit bagi perusahaan bertransformasi, jika tidak melakukan kolaborasi pada tiap generasi.

“Kemudian this is the first time di era corporate ada 4 generasi bersamaan di dalam satu corporate,” jelas Tommy, dalam CEO Speaks yang digelar BINUS Bussiness School @Senayan JWC Campus, Jakarta Selatan, Rabu (21/6/2023).

Generasi pertama, kata dia adalah baby boomer, itu adalah generasi yang lahir setelah perang dunia ke-II, biasanya memiliki konsep kerja ‘hidup dan mati’.

“Disiplin, kantor masuk jam 8 (pagi), jam 7 udah ada di kantor dia. Kantor pulang jam 6 (sore), dia jam 10 (malam masih) ada di kantor. Jadi kerja adalah hidup dan mati,” kata Tommy.

Ia menegaskan bahwa banyak perusahaan besar yang tumbuh dan bahkan maju hingga kini karena kerja keras dari para baby boomer ini.

“Sangat disiplin, karismatik, dan this is the real bussiness builder, banyak bisnis yang didevelop oleh original entrepreneur dari baby boomer. Dan mereka sangat quality oriented, product oriented, bussiness philosophynya para baby boomer adalah ‘saya menang, lawan harus kalah’,” tegas Tommy.

Baca juga: BCIC Bukukan Laba Bersih Rp73,23 Miliar di Kuartal I 2023

Sementara itu, dirinya berada di generasi terjepit yakni X generation yang berfokus pada brand differentiation, bagaimana melakukan branding image terhadap suatu perusahaan.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.

error: Content is protected !!