News  

Kuota Haji Kembali Penuh, Kemenag Sidoarjo Tunggu Kepastian Pusat

Kuota Haji Kembali Penuh, Kemenag Sidoarjo Tunggu Kepastian Pusat

JawaPos.com- Kuota jamaah haji pada tahun ini dikabarkan kembali normal atau penuh. Artinya, sama dengan 2019 lalu atau sebelum pandemi. Kabar itupun disambut gembira para calon jamaah. Maklum, besaran kuota itu bakal memperpendek antrean. Namun, Kementerian Agama (Kemenag) Sidoarjo masih keputusan resmi dari pusat.

Kasi Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah Kemenag Sidoarjo Khoidar mengatakan, Kemenag pusat memang sudah menyatakan kuota pada musim haji 2023 akan penuh. Namun, sejauh ini pihaknya masih menunggu regulasi resmi dari pusat. Kemungkinan segera ada keputusan. Sebab, pelaksanaan ibadah haji tahun ini dilakukan pada pertengahan tahun.

“Mungkin tidak sampai bulan depan sudah ada kabarnya,” ujar Khoidar seperti dilansir Jawa Pos Radar Sidoarjo (6/1).

Dia menegaskan, tentu pihaknya juga berharap pelaksanaan kuota haji mulai 2023 ini bisa normal atau penuh kembali. Apalagi, kondisi kasus Covid-19 yang sudah melandai. Ditambah lagi kebijakan PPKM juga sudah dicabut oleh pemerintah pusat.

Jika benar kuota haji sudah normal kembali, maka kuota haji untuk Sidoarjo diperkirakan sebanyak 2.600 orang. Sebab, kuota tahun lalu hanya 46 persen atau yang berangkat sebanyak 1.254 orang. Namun, angka tersebut masih perkiraan. ’’Yang jelas, kami belum bisa memberikan keterangan pasti karena juga masih menunggu kebijakan dari pusat,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Sidoarjo merupakan daerah dengan jumlah pendaftar haji paling banyak. Tidak hanya di Jatim, melainkan juga di Indonesia. Jumlah pendaftar haji pun terus bertambah. Data pada Oktober 2022 lalu, sudah sebanyak 79.649 warga Kota Delta yang mendaftar haji dan menunggu keberangkatan ke Tanah Suci.

Warga yang mendaftar haji reguler mencapai 77.639 orang. Lalu, haji khusus sebanyak 2.010 orang. Haji khusus dulunya tidak lain dikenal dengan sebutan ONH plus. Mereka mendaftar pada travel penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK). Biayanya lebih tinggi. Namun, masa tunggunya lebih singkat. Rata-rata 8-9 tahun.

Dengan jumlah pendaftar sebanyak itu, jika mendaftar sekarang lama antrean sudah lebih dari 30 tahun. Itu dengan asumsi kuota penuh. Kalau kouta sama dengan tahun lalu, maka lama waktu antrean bisa dua kali lipatnya.

Karena itu, beberapa bulan terakhir, beberapa warga Sidoarjo dilaporkan menarik atau membatalkan pendaftaran haji. Mereka memilih ibadah umrah. Dalam sebulan, setidaknya rata-rata ada sepuluh orang.


Artikel ini bersumber dari www.jawapos.com.

error: Content is protected !!