News  

Cak Imin Ogah Kelamaan di-PHP Gerindra; Kalau PDIP Beri Harapan Baru, Ya Ikut

Cak Imin Ogah Kelamaan di-PHP Gerindra; Kalau PDIP Beri Harapan Baru, Ya Ikut

Suara.com – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) hingga kini masih berharap Gerindra memutuskan ketetapan hati untuk menduetkan ketua umum partainya, Muhaimin Iskandar dengan Prabowo Subianto.

Terlebih, belakangan PKB digoda Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengungkap jika nama Cak Imin masuk dalam bursa cawapres untuk Ganjar Pranowo.

“Kalau kemudian PDIP memberi harapan baru pada saya itu barang kali nanti kalau tidak ada kepastian di Gerindra ya ikut PDIP aja. Kira-kira gitu aja,” kata Imin di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023).

Meski mengancam bakal ikut PDIP jika tidak ada kepastian dari Gerindra, Cak Imin tetap menegaskan PKB tetap konsisten berkoalisi bersama partai berlambang kepala garuda tersebut di KKIR.

Baca Juga:Ketum PKB Mulai Tergoda PDIP, Mau Tinggalkan Gerindra? Cak Imin: Tawarannya Apa Dulu…

“Tapi saya sampaikan sampai hari ini masih ada kepastian (sama Gerindra),” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid memandang penentuan cawapres tidak butuh waktu lama, jika PKB berkoalisi dengan PDIP.

Kondisi tersebut berbeda dengan Gerindra yang hingga berjalan 11 bulan berkoalisi, tetapi tak kunjung menetapkan cawapres Prabowo Subianto.

Jazilul beralasan, hubungan antara PKB dan PDIP yang sudah terjalin lama dan kerap berkoalisi menjadi faktor mengapa pembicaraan cawapres tidak butuh waktu lama.

“Saya pikir ini ya jadi sama PKB itu punya hubungan history yang panjang. Jadi gampang sekali dibicarakan nggak butuh lama-lama nggak butuh berbulan-bulan,” kata Jazilul di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023).

Baca Juga:Tak Ada Kepastian Jatah Cawapres dari Gerindra, PKB Ancang-ancang Pindah Haluan kalau PDIP Beri Harapan

Masih menurutnya Jazilul pembicaraan cawapres jika PKB berkoalisi dengan PDIP tidak sampai dua Minggu sudah memiliki keputusan.

“Kalau ditanya kemungkinan ya saya bilang kalau dengan PDIP itukan history-nya sudah lama, nggak butuh 11 bulan cukup 12 hari tuntas itu kelihatannya kalau memang cocok gitu. Tapi kan harus menyelesaikan dulu pembicaraan itu,” kata Jazilul.

Artikel ini bersumber dari www.suara.com.

error: Content is protected !!