Dituding Melakukan Penipuan dan Penggelapan Uang Rp5 Miliar, Mario Teguh: Ini Kepalsuan, Kebohongan, Fitnah, Low Quality Drama!

Dituding Melakukan Penipuan dan Penggelapan Uang Rp5 Miliar, Mario Teguh: Ini Kepalsuan, Kebohongan, Fitnah, Low Quality Drama!

Jakarta, Jitunews.com – Motivator populer Mario teguh dan istri, Linna Teguh, dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan kasus penipuan dan penggelapan uang Rp5 miliar.

Pelapor bernama Sunyoto Indra Prayitno dan istrinya, Syarah melaporkan Mario Teguh dan istrinya atas dugaan penipuan dan penggelapan uang Rp5 miliar, terkait dengan promosi produk skincare.

Sebelumnya, Sunyoto Indra Prayitno dan Syarah bersama Mario Teguh dan Linna Teguh menjalin kerjasama promosi produk skincare.

Atas banyaknya pemberitaan mengenai hal tersebut, motivator Mario teguh dan istrinya, Linna Teguh memberikan klarifikasinya.

Istri Mario Teguh, Linna Teguh buka suara terkait tudingan penggelapan uang Rp 5 miliar yang menimpa kepadanya.

Linna bercerita awal mula kronologi kerja sama dengan Sunyoto. Bermula sang pengusaha dan istrinya, Syarah itu ngefans kepada sang motivator tersebut.

“Kita mulai dari pertemuan pertama tahun 2018, pada saat itu kami di airport bertemu dua orang yang minta foto fans yang saya tidak ingat karena, begitu banyak yang minta foto sampai tiba-tiba 2021 masuklah foto itu di WA saya. Lalu saya sapa ‘ini siapa ya bapak?’ Karena ada wajah laki-laki disitu. Kata dia ‘maaf saya bukan bapak’, saya ibu, kita pernah bertemu di airport, kita tergabung dalam whatsapp grup yang sama jadi saya save nomor ibu lalu dia katakan lagi ‘saya sudah tidak di Jepang dan mulai berbisnis skincare di jakarta’ itu 2021,” kata Linna Teguh.

Kemudian lanjut Linna, Syarah yang merupakan istri Sunyoto kerap melobi sampai mengirimkan produk kecantikan miliknya. Bagian produk skincare dan kenangan-kenangan itu menurut Syarah asli produk dari Jepang.

“Sejak itu terus dia WA saya, saya selalu jawab singkat sampai dia minta alamat karena ingin kirim-kirim yang saya katakan ini semua ada buktinya. Kemudian dia kirimlah produk-produk, saya telepon bilang terima kasih terus dia bilang ‘semua produk kami, skincare, souvenir asli dari Jepang’ saya bilang oke terima kasih. Sudah nggak ada pembicaraan lain,” ungkap Linna Teguh.

Beberapa tahun kemudian, yaitu tepatnya pada 2022 bulan April atau Maret, Linna menyebut Syarah melobi terkait sebuah proses dalam pembuatan perusahaan skincare itu kepada Mario.

“‘Ibu boleh saya izin telepon?’ Disitu saya bilang itu proses itu saya tidak mengerti detail tapi ibu bisa bicara dengan pak Rahmat (pak R). Kata dia saya tidak paham, bolehkan suami saya kalau bisa bertemu, karena hari itu hari libur dan dia mau ke Jakarta silakan datang. Dia datang sekitar 7.30, saya kenalkan dengan pak Rahmat kalau waktu itu hadir pak Mario yang seperti dikatakannya tidak serta merta Pak Mario ingin menemui, lucunya yang ditanyai sedikit sekali ke Pak Rahmat, lebih banyak cerita skincare, produk-produk yang dalam bisnisnya berkali-kali dia menyatakan dari Jepang,” paparnya.

Namun karena merasa tidak pas, pihak Mario Teguh sempat menolak, terlebih sang motivator sudah pensiun. Namun, pihak brand kecantikan itu terus melobi dan berharap Mario Teguh menyetujuinya

“Berkali-kali dia nyatakan itu dari Jepang, karena kala itu sudah larut malam mall sudah tutup, dia minta izin untuk bertemu lagi tanggal 18 kita tolak. Tidak ada waktu lalu kapan bu? Mereka dari Karawang ya. Pak Rahmat bilang ‘bu kita ada rapat tanggal 19 yaudah boleh kalau bisa kita ketemu jam 10. Di rapat itu dia cerita tentang produk begini begitu, dia bilang ingin konsultasi, kerjasama apapun yang bisa dilakukan, saya bilang mohon maaf pak Mario sudah pensiun dengan hal itu, dia tetap mendesak tanggal 15 ya,” ungkap Linna.

Namun karena beberapa hal, akhirnya pihak Mario Teguh itu menyepakati sebagai pendampingan pada produk kecantikan.

“Belum juga saya pulang, di wa lagi saya ‘ibu saya boleh ketemu sekali lagi sama ibu aja deh nggak usah sama bapak nggak papa’ saya bilang ‘mohon maaf saya ada di Bandung sampai tanggal 19. Nggak apa apa bu kami ke Bandung. Pilih Kamis atau Sabtu dia pilih Kamis dan dia datang ke Bandung pada 18 Agustus dia memohon. Yaudah saya bilang gini ‘tidak dengan Pak Mario ya, dan bukan konsultasi full kami hanya memberikan pendampingan oleh sebabnya di kontrak di MOU yang kita tandai bersama itu tugasnya pendampingan, bukan brand ambassador, bukan penjualan, pendampingan,” kata Linna.

Linna juga menjelaskan posisi Mario Teguh sebagai pendamping adalah terkait branding. Sehingga pendampingan itu menghasilkan tiga poin, pertama terkait brand logo produk, kedua sosial media, ketiga adalah network tapi tidak dibuat.

“Pendampingan apa? Branding seperti logo desain produk dan disitu dia ada minta juga desain rumah cantik. Jadi pendampingan itu ada 3 poin. 1 brand, logo produk, kedua posting di social media pendampingan pengenalan untuk produk produk ke masyarakat, ketiga adalah network, offline yang itu adalah pembuatan web kita mendampingi. Kita tidak buatkan,” bebernya.

Linna juga menyebut Syarah bertanya terkait pembayaran dan terkait beberapa draft yang akan dijalankan Mario Teguh selama lima tahun.

“Nah dia bertanya berapa fee, karena ini tidak wajar dalam artian tidak ada pak Mario saya bilang saya kasih anda form kosong isi sendiri. Tanggal 19 Agustus (2022) saya kasih form itu nilai mereka yang tawarkan, bagaimana cara pembayarannya, kontraknya berapa lama. 5 tahun kontrak mulai dari 18 Agustus 2022-18 Agustus 2027. Padahal di situ tanggal 19. Saya tanya kenapa tanggal 18 dia bilang itu hari jadi ke grup ada WA-nya juga. Oke saya buatkan draftnya sesuai dengan arahan dia kirim. Draf dia terima tanggal 20 tanggal 21 bilang akan mempelajari ya sudah kita nggak pernah hubungi telepon. Tanggal 23 dia bilang akan pelajari lagi setelah selesai dipelajari saya taruh dalam perjanjian silahkan. Kapan mau ditandatangani kalau memang sudah dibaca? dia memberikan waktu sampai tanggal 30 kami akan rapat dan tanda tangan,” ungkapnya.

Linna juga memastikan tidak ada kontrak Brand ambassador penjualan, melainkan hanya pendampingan. Dalam pembayaran itu pihak Syarah sempat ada yang molor karena tidak jatuh tempo.

“Tidak ada brand ambassador, tidak ada penjualan, pendampingan tiga poin tadi. Di kontrak itu seharusnya kami dibayar saat tertanda perjanjian. Hari itu tidak pembayarannya molor jadi kalau kita yang minta pembayaran di awal itu benar, dari seluruh pembayaran dia, empat kali pembayaran termasuk bayar DP telat waktu. Dua kali tepat waktu, satu kali lebih awal sehari itu jadi pembayaran tertera setiap tanggal 15 setiap bulannya mulai dari September 2022. Jadi itu bisa BAP atau pemeriksaan itu semua mematahkan kalimat-kalimat sepertinya kami meminta lebih dari apa yang sudah diperjanjikan,” ungkapnya.

Kemudian pihak Syarah mengirimkan link dan pihak Mario Teguh diiming-imingi dikontrak lima tahun dengan pembayaran dicicil 40 bulan dan hal itu membuatnya keberatan. Maka itu Linna Teguh merasa tak benar jika pihaknya merugikan perusahaan kecantikan itu senilai Rp 5 miliar.

“Singkat cerita dia pun mengirimkan link pada saat itu ada iming-iming karena dia meminta, ini penting ya, yang ditawarkan ke kami itu untuk lima tahun dan dia diminta dicicil 40 kali. 40 bulan endorsement foto sudah dipakai tapi bayar dicicil 40 bulan. Jadi tidak benar saya telah menerima Rp 5 miliar, jauh angkanya di bawah itu. Dicicil 40 kali saya keberatan, dia menuliskan seperti yang saya ceritakan di Bandung, saya ada bisnis, saya akan genjot bayar secepatnya karena endorsement tidak boleh dicicil, saya okein, dia kasih link disitu tertera 100 persen import from Japan, dia kasih juga memberitakan 30 Oktober launching produk dia, ini saya bisa tunjukkan, dikatakan didalamnya produk Kanemochi disebutkan berasal dari Negeri Sakura,” bebernya.

Singkat cerita, produk pun jadi dan dipasarkan kepada pembeli. Bahkan font dari tim Mario Teguh sudah dipakai pada produk tersebut.

“Seiring berjalannya waktu pekerjaan sudah kita lakukan logo, ini logo akhirnya kita buat bukan kita dampingi. Logo kita buat, tulisan tangan tim kami, font-nya asli sudah dipakai di penjualan produk mereka bahkan mereka dengan bangga memposting semua unboxing yang sudah dibeli,” katanya.

“Ini ada video-video unboxing sudah laku, berarti tidak seperti pihak saya bilang tidak ada penjualan walaupun kami tidak bertanggung jawab dan tidak ada kontrak penjualan seiring berjalannya waktu,” tambahnya.

Tapi sayang pada suatu saat produk itu dirasa Mario tak berkualitas. Sehingga Mario memilih tidak berkecimpung lagi, terlebih belakangan diketahui bahwa produk itu ternyata buatan Cibinong, bukan Jepang.

“Pada suatu malam bulan November 2022 saya melihat kok ada satu produk toner patut diduga berjamur dan berbusa-busa, titik-titik tisu, pengentalan. Tidak saya pakai belum dibuka dari kemasan, saya hubungi si ibu ‘kok produknya begini’ besok saya telepon ibu ya penting’ akhirnya pagi-pagi dia telepon saya ‘betul bu produk tersebut di tempat kami patut diduga berjamur’. Produk tersebut ditempatkan, waduh saya cerita ke bapak tanpa tedeng aling-aling, bapak (Mario Teguh) menuliskan disini mohon ibu bapak jangan menjual jangan membagikan jangan menghadiahkan produk cap beauty skincare, kita kasih tahu bagaimana yang sudah beredar,” ungkapnya.

Sebelum Sunyoto Indra Prayitno membuat laporan polisi ke Polda Metro Jaya terkait dugaan penggelapan dan penipuan, Linna Susanto dan Mario Teguh ternyata lebih dulu melayangkan gugatan terhadap pihak pelapor dalam hal ini Sunyoto bersama istrinya.


Artikel ini bersumber dari www.jitunews.com.

error: Content is protected !!