Sistem Terminal Pelabuhan Nagoya Jepang Diretas Diminta Uang Jutaan Yen, Pulih Sejak Kemarin

Sistem Terminal Pelabuhan Nagoya Jepang Diretas Diminta Uang Jutaan Yen, Pulih Sejak Kemarin

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Ransomware, virus komputer yang menuntut tebusan ke operator pelabuhan Nagoya Jepang berhasil diatasi 49 jam sejak 4 Juli pagi dan ternyata peretas meminta uang jutaan yen untuk membuka “kunci” sistim NUTS ( Nagoya United Terminal System) di pelabuhan Nagoya. Sistim pulih kemarin pagi.

“Tanggal 4 Juli sistem informasi di pelabuhan Nagoya, yang menangani kargo terbesar di Jepang, terinfeksi dan tidak berfungsi, memengaruhi logistik perusahaan seperti Toyota Motor Corporation yang menggunakannya jadi macet semua. Mereka meminta uang tebusan jutaan yen untuk membuka “kunci” sistim yang diretas mereka,” papar sumber Tribunnews.com Jumat (7/7/2023).

Kelompok kriminal peretas (hacker) “profesional”,  menamakan dirinya Lockbit 3.0 terdiri dari banyak peretas dunia.

Ransomware yang terinfeksi diyakini telah diluncurkan oleh kelompok kejahatan peretas yang berbasis di Rusia “Lockbit 3.0”. Setelah seorang karyawan Asosiasi Transportasi Pelabuhan Nagoya mengetahui kegagalan sistem, sebuah pesan dalam bahasa Inggris dicetak dari printer, mengatakan, “Sistim terinfeksi ransomware.” Kegagalan sistem berlangsung selama 49 jam dan dipulihkan pada pukul 7:30 pagi pada tanggal 6 Juli kemarin.

Ransomware mengunci komputer yang terinfeksi, mengenkripsi file, dan membuatnya tidak dapat digunakan. Menuntut “tebusan” seperti uang atau aset kripto sebagai ganti pemulihan. Asosiasi juga menerima pesan yang menyatakan bahwa “jika Anda membayar uang, sistem akan dipulihkan.”

Kerusakan ransomware meningkat pesat, dan jumlah kerusakan yang dilaporkan ke Badan Kepolisian Nasional adalah sebanyak 230 kasus pada tahun lalu, meningkat 84 kasus dari tahun sebelumnya dan rekor tertinggi.

Pada bulan Juni tahun ini, pembuat alat tulis Kokuyo (Osaka) dan perusahaan farmasi besar Eisai (Bunkyo Ward, Tokyo) terpukul berturut-turut dikerjai peretas.

■ Penyebaran telework juga merupakan faktor

Naoto Narita dari Trend Micro menjelaskan bahwa peningkatan kerusakan disebabkan meningkatnya pembagian kerja antara “broker akses” yang berspesialisasi dalam pengembangan perangkat lunak dan menemukan titik intrusi, dan “afiliasi” yang menjalankan ransomware.

Selain itu, dengan penyebaran telework akibat penyebaran virus corona baru, semakin banyak perusahaan yang menggunakan sistem seperti VPN yang terhubung ke jaringan internal dari luar perusahaan, dan jumlah kasus di mana sistem ini digunakan sebagai titik intrusi adalah juga meningkat.

Sebagai tindakan balasan, selain mencegah intrusi dengan pembaruan VPN dan perangkat lunak keamanan yang sesuai, penting juga untuk mendeteksi intrusi sesegera mungkin.

“Ransomware membutuhkan waktu rata-rata 5 hingga 6 hari untuk mengenkripsi file dan membuatnya tidak dapat digunakan. Jika kami dapat mengetahuinya sebelum itu, kami dapat mencegah kerusakan.” tekan Narita.

Penting juga untuk memperkenalkan sistem yang disebut “XDR” yang mendeteksi intrusi.

Antrian panjang truk-truk sudah membentuk antrean  di Dermaga Tobishima, ke empat terminal peti kemas berada sepanjang 4 kilometer tanggal 5 Juli lalu.

Yukinobu Kikukawa, direktur pelaksana Asosiasi Transportasi Pelabuhan Nagoya, yang mengelola sistem tersebut, berkata, “Kami mohon maaf telah menyebabkan masalah seperti itu kepada pengguna, perusahaan pengapalan, pengirim, dan perusahaan transportasi, tetapi kami juga menjadi korban dan kami marah. Kami  bekerja keras untuk memulihkannya, jadi kami akan sangat menghargai jika Anda dapat memberi saya sedikit lebih banyak waktu.”

Selain itu, mengenai dampak dari kegagalan sistem, dia berkata, “Karena kontainer macet, kami telah menerima permintaan dari orang-orang yang ingin mengeluarkannya dengan cepat, ingin memasukkannya, dan ingin kami melakukan sesuatu. Sampai saat ini, hampir 20.000 kontainer telah terpengaruh. Tampaknya  menyadari bahwa ini adalah situasi yang serius.”

Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu  Matsuno mengomentari, “Tingkatkan langkah-langkah untuk meningkatkan kekuatan pertahanan dan kestabilan sistim perlu ditingkatkan lebih lanjut.”

Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: [email protected]  Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.

error: Content is protected !!