TRIBUNWOW.COM – Ukraina disebut telah menolak melakukan perundingan damai dengan Rusia.
Dilansir TribunWow.com, adapun pertemuan untuk negosiasi tersebut baru bersedia dilakukannya setelah Rusia mengalami kekalahan.
Seperti dilaporkan TASS, Senin (18/7/2022), klaim ini dinyatakan sudah diungkap oleh Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba.
Baca juga: Topik Pertemuan Putin dengan Presiden Turki dan Iran, Pejabat Rusia Singgung soal Perjanjian
Kuleba menegaskan Kiyv akan siap untuk melakukan pembicaraan dengan Moskow hanya setelah kekalahan di medan perang yang terakhir.
Pasalnya, jika Rusia masih melakukan penyerangan, Ukraina khawatir pihaknya hanya akan menjadi sasaran intimidasi.
“Mari kita ubah situasi di depan, dan kemudian kita akan berbicara. Semua orang mengerti bahwa pembicaraan terkait langsung dengan situasi di depan,” ujar Kuleba dalam wawancara dengan Forbes Ukraina, yang dirilis pada Senin (18/7/2022).
“Saya mengatakannya kepada semua mitra, Rusia akan duduk di meja perundingan hanya setelah kekalahan di medan perang. Jika tidak, itu akan menjadi bahasa ultimatum lagi.”
Menurut diplomat tinggi Kyiv itu, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky memiliki prinsip dalam hal ini.
Meski tidak menutup pembicaraan, saat ini pihak Ukraina menilai perundingan itu belum perlu lantaran Rusia masih bersikap agresif.
“Dia tidak mengesampingkan kemungkinan pembicaraan, tetapi tidak ada alasan bagi mereka sekarang, dengan mempertimbangkan perilaku agresif Rusia,” tutur Kuleba.
Ia menambahkan bahwa presiden mengatakannya dengan cukup jelas kepada para pemimpin Barat yang telah mengisyaratkan kemungkinan pembicaraan.
Mengomentari hal itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menilai Ukraina tidak menginginkan perdamaian karena didikte Amerika Serikat.
“Ini adalah jawaban untuk semua yang menuduh Rusia menghindari pembicaraan dengan rezim Kiev: rezim Kiev telah menolak mereka sendiri,” tegas Zakharova di saluran Telegramnya, Senin (18/7/2022).
“Kuleba telah mengkonfirmasinya sekali lagi hari ini. Namun, dia lupa menambahkan bahwa itu bukan posisi negara Ukraina tetapi instruksi Washington yang ditangkap oleh rezim Kiev.”
Artikel ini bersumber dari wow.tribunnews.com.