TRIBUNWOW.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membantah isu adanya perseteruan antara dirinya dengan pihak militer.
Dilansir TribunWow.com, Volodymyr Zelensky mengaku tidak memiliki kesalahpahaman dengan Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Valeriy Zaluzhny.
Volodymyr Zelensky menggarisbawahi bahwa pemerintahan dan pihak militer bekerja sebagai sebuah tim untuk menanggulangi invasi Rusia.
Baca juga: Tentara Ukraina Temukan Harddisk Berisi Data Rahasia Pasukan Militer Rusia, Ini Isinya
Presiden 44 tahun itu membuat pernyataan tersebut selama konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Irlandia Michael Martin.
Dalam pidato sebelumnya, ia sempat mengomentari keputusan Staf Umum mengenai izin untuk meninggalkan distrik dan wilayah tempat tinggal yang diterapkan tanpa persetujuannya.
Namun hal itu bukan berarti bahwa ada perpecahan antara dirinya dengan Zaluzhny.
Sebagai rekan setim, Zelensky hanya berusaha untuk memberikan koreksi untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.
“Kami tidak memiliki kesalahpahaman. Negara kami sedang berperang dan kami harus bekerja sebagai sebuah tim. Dan begitulah cara kami bekerja. Jika ada inkonsistensi atau kurangnya koordinasi, kesalahan, ini harus dilakukan. Harus dikoreksi,” ujar Zelensky seperti dilaporkan Ukrinform, Rabu (6/7/2022).
“Mereka kecil, saya percaya, dibandingkan dengan kekuatan yang ditunjukkan oleh negara kita, rakyat Ukraina, Angkatan Bersenjata kita, saat kita berjuang bersama,” imbuhnya.
Baca juga: Zelensky Ungkap Kondisi yang Diyakini Bisa Menghentikan Invasi Rusia ke Ukraina, Serukan Hal Berikut
Ia juga mengatakan bahwa rincian keputusan Staf Umum tentang tata cara pemindahan mereka yang bertanggung jawab untuk dinas militer di luar tempat pendaftaran, dengan izin yang sesuai, dibahas dalam pertemuan di Markas Besar Panglima Tertinggi.
“Rinciannya mengatakan bahwa (keputusan) itu diadopsi secara tidak benar,” kata Zelensky yang menambahkan keputusan tersebut harus dibatalkan.
Sebelumnya, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina menerbitkan pelarangan bagi wajib militer, petugas bertanggung jawab untuk dinas militer, dan cadangan untuk meninggalkan tempat tinggal mereka tanpa izin dari kepala rekrutmen teritorial terkait dan pusat dukungan sosial.
Kemudian, Staf Umum menambahkan informasi bahwa tidak perlu mendapatkan izin ketika bergerak dalam wilayah yang sama selama masa perang.
Kini, dikabarkan bahwa Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina telah merevisi prosedur tersebut.
Baca juga: Hacker Rusia Bongkar Perseteruan Zelensky dengan Militer Ukraina, Sebut Adanya Pertentangan Sikap
Artikel ini bersumber dari wow.tribunnews.com.