Pangkas Obesitas Lewat Bedah Bariatrik Tapi Takut Bikin Sakit, Ini Kata Dokter

Pangkas Obesitas Lewat Bedah Bariatrik Tapi Takut Bikin Sakit, Ini Kata Dokter

Selasa, 25 Juli 2023 – 19:07 WIB

JAKARTA – Mengalami obesitas ditambah penyakit genetik itu berbahaya sekali buat kesehatan, lho. Pada kasus tertentu, bedah bariatrik bisa jadi solusi untuk keluhan tersebut. Masih ragu untuk menjalani tindakan ini? Yuk, baca dulu fakta-fakta mengenai bedah bariatrik.

Baca Juga :

Wajib Tahu, Ini 7 Tanda Diabetes yang Sering Diabaikan

Bedah bariatrik kerap dianggap berbahaya dengan risiko tinggi. Faktanya, bedah bariatrik merupakan teknik pembedahan yang memiliki risiko sebanding dengan risiko pembedahan untuk mengangkat kandung empedu yang merupakan pembedahan rutin di semua rumah sakit. Dengan begitu, bedah bariatrik ini tidak memicu kesakitan pada pasien. Yuk, scroll untuk info selengkapnya

“Pasien setelah pembedahan bariatrik rata-rata pulang dari rumah sakit pada hari kedua perawatan, sama seperti kebanyakan pasien setelah pengangkatan usus buntu atau kandung empedu. Bedah bariatrik 99 persennya dilakukan dengan teknik laparoskopi, yaitu pembedahan dengan sayatan kecil,” ujar Dokter Spesialis Bedah Subspesialis Bedah Digestif, Dr. dr. Peter Ian Limas, Sp. B, Subsp. B. D. (K), dalam keterangan persnya, dikutip Selasa 25 Juli 2023.

Baca Juga :

Manfaat Isomaltulosa Terhadap Lonjakan Drastis Kadar Gula Diabetisi

Dokter yang praktik di RS Pondok Indah itu menyebut bahwa bedah bariatrik sendiri sudah ada sejak 1968. Dokter Peter menepis bahwa tindakan bedah ini terbilang mahal lantaran cara tersebut yang cukup efektif mengatasi berbagai penyakit lain selain obesitas.

Baca Juga :

Hotman Paris Geram, Pasien ICU Ditelantarkan Gegara Dokter Spesialis Libur

“Bedah bariatrik merupakan opsi yang efektif dengan tingkat kesuksesan tinggi, tidak hanya untuk menurunkan berat badan, tetapi juga terbukti bermanfaat bagi pasien yang memiliki komorbid diabetes dan hipertensi. Selain itu, efek domino dari bedah bariatrik dapat mengurangi bahkan menghilangkan risiko gangguan jantung dan ginjal, stroke, hingga kanker,” imbuhnya.

Bagi pasien dengan risiko komorbid, menjalani bedah bariatrik tentu lebih efisien dalam hal biaya dibandingkan dengan menjalani perawatan ketika terkena komplikasi akibat komorbid yang dimiliki. Contohnya jika seseorang memiliki komorbid dan mengalami serangan jantung, biaya pemasangan satu buah stent jantung saja sudah jauh melebihi biaya bedah bariatrik.

Halaman Selanjutnya

Menurutnya, bedah bariatrik juga bukan hanya untuk melangsingkan badan. Di mana, bedah bariatrik memiliki efek luar biasa untuk menyembuhkan atau setidaknya mengurangi kelainan metabolik seperti diabetes, hipertensi, dan hiperkolesterolemia. Namun, bedah bariatrik sendiri bukan berarti menyebabkan kurus hingga malnutrisi.


Artikel ini bersumber dari www.viva.co.id.

error: Content is protected !!
Exit mobile version