Momen Ini Bikin Perempuan Meninggal dalam Keadaan Syahid

Momen Ini Bikin Perempuan Meninggal dalam Keadaan Syahid

Jumat, 28 Juli 2023 – 00:04 WIB

JAKARTA – Ulama Ustaz Adi Hidayat mengungkapkan satu fakta yang jarang dipahami umat muslim mengenai kehebatan seorang perempuan. Diungkap Ustaz yang dikenal dengan sebutan UAH itu bahwa perempuan dimuliakan dengan memiliki momen mengandung, melahirkan, hingga menyusui yang membuatnya dapat termasuk sosok syuhada jika meninggal dalam keadaan tersebut.

Baca Juga :

Sosok Pengusaha Muda Asal Indonesia yang Jadi Sorotan di G20 YEA India 2023

“Wafatnya langsung syahadat syahid. Kalau ibu amal salahnya sedikit, amal salehnya banyak, wafat saat mengandung, melahirkan, dan saat menyusui, maka mohon maaf, ini nilainya sama dengan syuhada, wafat dalam keadaan syahid seperti orang berjuang di jalan Allah SWT,” tutur UAH dikutip dalam akun TikTok, Kamis 27 Juli 2023. Scroll untuk info selengkapnya.

Selain meninggal dalam keadaan syahid, para ibu bisa berbuat banyak kebaikan di masa kehamilan lantaran memberi manfaat bagi anak-anaknya. Sebab, perbuatan baik yang sesuai syariat Islam dilakukan di masa kehamilan akan berbuah pada potensi kecerdasan anak. 

Baca Juga :

Brigjen Desy dan Para Polwan Datangi Lapas Perempuan, Ini yang Dilakukan

“Potensi di 3 fase ini untuk mewariskan genetik berupa mitokondria membentuk anak yang hebat, emosinya dan inteleknya. Kalau ibu berjuang memberikan yang terbaik di masa itu, maka Masya Allah pertarungannya surga,” ujarnya lagi.

Baca Juga :

Robi Senggol Motor Buat Wanita Jatuh dan Tewas, Pura-pura Pingsan saat Ditangkap Warga

Lebih dalam, UAH mengatakan bahwa tiga proses atau fase ini patut dilakukan semasa anak di masa kandungan karena tak akan bisa mengembalikan momen tersebut. Bila hal itu dilakukan, maka generasi ke-5 dari segi kepintaran akan terlahir.

“Ternyata ibu, setiap ibu-ibu muslimah yang muslim pada saat itu, diminta oleh Nabi Muhammad memaksimalkan tiga fase tadi dan terlahirkan generasi yang ke-5 dari segi kepintaran, yaitu cepat ingat, sulit lupa,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya

Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa pada dasarnya generasi kepintaran dibagi empat bagian antara lain cepat ingat-lambat lupa, cepat ingat-cepat lupa, lambat ingat-lambat lupa, dan lambat ingat-cepat lupa. Dua generasi di antaranya, kata UAH, dinilai merepotkan karena membuat seseorang mudah lupa atau sulit ingat.


Artikel ini bersumber dari www.viva.co.id.

error: Content is protected !!
Exit mobile version