Bilal Indrajaya Potret Momen Pertemuan dan Perpisahan di Stasiun Lewat Album Nelangsa Pasar Turi

Bilal Indrajaya Potret Momen Pertemuan dan Perpisahan di Stasiun Lewat Album Nelangsa Pasar Turi

Sabtu, 1 Juli 2023 – 09:56 WIB

JAKARTA – Album yang berjudul Nelangsa Pasar Turi ini merupakan sebuah karya utuh yang dihadirkan secara khusus untuk para penggemar Bilal Indrajaya, setelah dikenal lewat single populer Saujana.

Baca Juga :

MV Hate Rodrigo, Penyanyi Korea Selatan Choi Ye Na Langgar Hak Cipta?

Nelangsa Pasar Turi dipilih sebagai judul album untuk mencerminkan perasaan khusus yang pernah dialami Bilal selama perjalanan kariernya sebagai musisi. Album ini menjadi sebuah jurnal yang mengangkat momen-momen awal dalam perjalanan Bilal di industri musik. Scroll lebih lanjut ya.

“Ini seperti sebuah cerita perjalanan sehari yang saya rangkum jadi satu, ada banyak fase di  sana. Dari tiba pertama di tujuan dengan high hopes, gegap gempita, menggebu-gebu. Lalu  ada fase dimana ketika harapan itu tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi, timbul denial,  marah dan kesedihan sampai akhirnya ada penerimaan, legowo kemudian di akhir kita  pulang dengan memintal harapan-harapan baru,” ujarnya.

Baca Juga :

Gandeng Black Tie Affair, Dennis van Aarssen Rilis Lagu Lifeline

Terdiri dari sembilan lagu, Nelangsa Pasar Turi bukan sekadar kumpulan lagu-lagu berdiri sendiri, melainkan seperti serangkaian potret jurnal yang ingin disampaikan oleh Bilal kepada pendengarnya.

Baca Juga :

Viral Lagu Coca-Cola Penyebutannya Salah, Ternyata Bermakna Sindiran

“Album ini seperti sebuah kisah perjalanan sehari yang saya rangkum menjadi satu kesatuan, meliputi banyak fase. Mulai dari saat tiba di tujuan dengan harapan tinggi, semangat menggebu-gebu. Kemudian menghadapi fase ketika harapan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi, muncul rasa penolakan, kemarahan, dan kesedihan. Akhirnya, ada penerimaan dan ketenangan, sebelum akhirnya kita pulang dengan membawa harapan-harapan baru,” katanya.

Momen-momen perjalanan, kesedihan, dan harapan ini tertuang dan menjadi satu dalam karya musik album ini, termasuk dalam lirik dan pemilihan kata-kata yang mencakup nama Pasar Turi dan Juanda. Bilal memilih kata-kata ini karena merepresentasikan berbagai bentuk kesedihan yang ada dalam album.

Halaman Selanjutnya

“Menurut saya, stasiun, terminal, atau bandara adalah tempat-tempat yang penuh dengan kesedihan, karena di sanalah kita berjumpa dan berpisah,” ujar Bilal.


Artikel ini bersumber dari www.viva.co.id.

error: Content is protected !!
Exit mobile version