Aneka Keganjilan Pesantren Al Zaytun Menurut Fahri Hamzah, Staf Tegang, Hanya Panji Gumilang Senyum

Aneka Keganjilan Pesantren Al Zaytun Menurut Fahri Hamzah, Staf Tegang, Hanya Panji Gumilang Senyum

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan anggota DPR RI Fahri Hamzah mengaku banyak menemukan keanehan dan kegajilan tentang kehidupan di Pondok Pesantren Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang, saat dia mendatangi pesantren tersebut di Indramayu, Jawa Barat.

Fahri Hamzah menuturkan saat dirinya mengunjungi pesantren, hanya melihat Panji Gumilang yang tersenyum sementara seluruh santri dan guru berwajah tegang.

Lewat akun twitternya, Rabu (2/8/2023) lalu usai Panji Gumilang ditetapkan menjadi tersangka penistaan agama oleh Bareskrim Polri, Fahri Hamzah mengatakan, dirinya sudah jauh-jauh hari melihat keganjilan pada Pesantren Al Zaytun.

Fahri Hamzah melihat pondok dengan bangunan megah dan luas namun para santri dan guru yang tegang wajahnya saat Fahri bertemu mereka.

Sementara pada saat yang sama, hanya Panji Gumilang di lokasi itu yang wajahnya tersenyum. Saat itu para pejabat dan aparat sempat memuji berdecak kagum dengan pengelolaan pondok pesantren itu.

“Sejak awal melihat Ponpes Al Zaytun, saya sudah melihat keganjilan bangunan megah dengan santri dan guru yg tegang wajahnya. Hanya Syaikh Panji Gumilang yang tersenyum. Para pejabat dan aparat datang lalu lalang memuji berdecak kagum,” bebernya.

Salah satu yang kagum adalah mendiang Adi Sasono yang merupakan Menteri Koperasi era Presiden Habibie. Saat ituAdi Sasono memang pengagum karya murni anak negeri.

Adi Sasono juga mengagumi Panji Gumilang terutama tentang metode pembiayaan Santri dengan menanam Sebatang pohon jati.

Menurut Fahri Hamzah, saat itu Panji Gumilang menyebut sebatang pohon jati bisa mengantarkan seorang anak bersekolah pada setiap jenjang.

Baca juga: Pemerintah Minta Polisi Usut Paralel Kasus Pemalsuan dan TPPU Panji Gumilang

Sehingga beberapa pohon jati bisa mengantarkan seorang anak ber kuliah sampai Doktor di luar negeri.

“Entahlah apa yang terjadi dengan bukti Kemegahan bangunan yang ada banyak yang terpukau,” tulis Fahri Hamzah.

Namun saat itu, Fahri Hamzah mengaku sudah berusaha menjelaskan ke Adi Sasono bahwa ada yang aneh di belakang bangunan megah dan aksi teatrikal Panji sejak awal.

Fahri Hamzah.

Kemudian Adi Sasono tersadar setelah Panji diundang ke Jakarta untuk sebuah gerakan yang lebih konkrit.

Saat itu Panji Gumilang tidak mau berada di belakang dan mengaku harus memimpin. Sebab kata Panji saat itu, dia tidak boleh dipimpin orang lain.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.

error: Content is protected !!
Exit mobile version