10 Komponen dalam Rangkaian Kelistrikan AC Mobil Lengkap

10 Komponen dalam Rangkaian Kelistrikan AC Mobil Lengkap

Setiap AC mobil memiliki sejumlah komponen yang memungkinkan AC bekerja. Rangkaian kelistrikan AC mobil lengkap akan saling bekerja sama dalam mengontrol suhu kabin mobil.

Setiap komponen dalam rangkaian kelistrikan ini punya tugas yang berbeda-beda. Tapi, setiap komponen akan bergantung satu sama lain.

Sehingga, kerusakan pada salah satu rangkaian saja akan berdampak pada rangkaian lainnya dan membuat AC mobil jadi tidak berfungsi dengan baik.

Rangkaian kelistrikan AC mobil lengkap

Setidaknya ada 10 komponen kelistrikan AC yang menjadi bagian dari skema kelistrikan AC mobil. Berikut ini kesepuluh komponen tersebut.

1. Baterai

Baterai pada rangkaian kelistrikan AC mobil lengkap berfungsi sebagai power supply yang menghasilkan arus listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik AC mobil. 

Baterai menyuplai listrik yang bersumber dari ACCU mobil untuk menggerakkan extra fan, blower motor, magnetic clutch, dan kopling magnet. Semua komponen ini membutuhkan tegangan listrik sebesar 12 volt.

2. Sekring

Sekring atau biasa dikenal sebagai fuse, bersama dengan relay merupakan komponen yang akan mencegah korsleting pada sistem kelistrikan AC mobil. 

Pasalnya, ketika sistem kelistrikan AC mobil mendapatkan beban lebih atau overcurrent, risiko korsleting bisa terjadi. Di sinilah sekring sangat berguna.

3. Amplifier

Amplifier pada skema kelistrikan AC mobil berperan sebagai sakelar otomatis agar pengemudi bisa mengatur dan mengontrol suhu AC mobil. 

Pada mobil keluaran terbaru yang menggunakan teknologi canggih, amplifier sudah banyak diganti dengan HVAC control module. Terutama pada mobil yang menggunakan sistem AC mobil otomatis.

4. Extra fan

Extra fan bertugas untuk menjaga suhu freon tetap dingin. Extra fan harus menghembuskan udara agar masuk ke dalam grill mobil melalui kondensor, terutama ketika AC mobil nyala terus-menerus.

Extra fan disimpan di tempat yang sama dengan cooling fan, tujuannya agar radiator mobil dapat menerima suhu dingin secara otomatis. Bahkan, komponen ini tetap bekerja meski suhu radiator masih dingin. 

Oleh sebab itu, bila kamu menyalakan AC mobil untuk waktu yang lama, maka akan menyebabkan keborosan pada bahan bakar mobil.

5. Blower

Blower atau motor blower adalah bagian AC mobil yang terletak di dalam dashboard mobil, berfungsi sebagai filter udara dalam kabin mobil. 

Komponen blower bekerja dengan bantuan resistor dan dapat diatur kecepatannya dengan tiga tingkatan kecepatan yakni low, medium dan high. 

Blower akan membuat udara mengalir menuju motor melalui evaporator dalam wujud gas bersuhu dingin, lalu akan menurunkan suhu udara sehingga yang kita rasakan di dalam kabin adalah angin yang dingin.

6. Blower control

Sesuai namanya, blower control berfungsi mengontrol blower dan suhu AC mobil. Pada komponen ini terdapat tiga fungsi pengaturan, antara lain:

  • Blower speed untuk mengatur percepatan blower dalam 4 tingkat kecepatan.
  • Pengontrol sirkulasi AC dan kopling kompresor.
  • Temperature control untuk mengontrol suhu kabin mobil dan mengirim informasi suhu kabin mobil pada amplifier.

7. Sensor temperature

Sensor yang satu ini berfungsi memberikan informasi suhu. Dari sini kamu bisa mengetahui apakah sirkulasi AC mobil berjalan dengan normal atau tidak.

8. Thermostat

Thermostat berfungsi sebagai pengontrol suhu dalam kabin mobil. Ketika terjadi perubahan suhu pada kabin mobil, thermostat akan mengirim sinyal kepada kompresor. 

Cara kerjanya dengan menutup dan membuka aliran listrik secara otomatis. Tak heran jika komponen sistem AC mobil yang satu ini juga disebut sebagai sakelar pengontrol perubahan suhu kabin mobil.

9. Kunci kontak

Kunci kontak memiliki fungsi untuk mengontrol aliran listrik pada rangkaian kelistrikan AC mobil. 

Tombol On pada kunci kotak menandakan AC mobil siap untuk mengalirkan udara sejuk ke kabin. Sedangkan tombol Off menandakan sistem AC tidak berfungsi.

10. Kopling magnet

Kopling magnet atau magnetic clutch compressor menghubungkan atau memutus putaran mesin dari pulley menuju poros kompresor AC. Komponen ini bekerja dengan prinsip elektromagnetik. 

Aliran arus listrik yang menyentuh kumparan akan mengubah energi listrik menjadi daya tarik magnet untuk menarik pressure plate agar tetap menempel di pulley kompresor AC mobil. 

Sehingga, putaran pada pulley bisa diteruskan ke rotor dan poros kompresor.

Skema kelistrikan AC mobil

Ada 3 skema kelistrikan AC mobil yang bisa kamu pahami untuk mengetahui bagaimana cara kerja rangkaian kelistrikan AC mobil lengkap. 

Saat AC dalam kondisi menyala atau ‘ON’

Saat kamu menyalakan AC, sakelar dalam rangkaian kelistrikan AC mobil ikut tertekan dan menyampaikan sinyal pada amplifier untuk segera mengaktifkan relay magnetic clutch

Selanjutnya, kompresor akan memompa freon untuk mengaktifkan sirkulasi. Jika freon sudah bekerja, maka blower akan menyala dan udara dingin pun keluar lewat kipas AC di kabin. 

Kamu pun akan merasakan perlahan udara dalam kabin mobil menjadi lebih dingin.

Ketika tekanan freon maksimal

Saat kamu mengoperasikan mobil dan menekan pedal gas, maka cara kerja kompresor AC mobil akan meningkat. 

Sensor tekanan freon akan langsung mendeteksi nilai tekanan freon yang ikut meningkat pada high pressure hose secara real time.

Ketika hasil pengukuran menunjukan angka tekanan freon maksimal (40 KPa) maka amplifier akan menonaktifkan relay magnetic clutch. 

Sehingga, putaran kompresor berhenti dalam keadaan tekanan freon masih tinggi. Perlahan tekanan freon akan berangsur turun karena tidak ada tekanan dari kompresor. 

Meski begitu, proses expansi dalam expanion valve tetap terjadi dan sistem pendinginan udara tetap berlangsung tanpa kompresor.

Sementara jika hasil pengukuran tekanan freon menunjukkan tekanan minimal (15 KPa) maka relay magnetic clutch akan kembali diaktifkan oleh amplifier sehingga siklus AC kembali berjalan. 

Ini berlangsung secara berulang dan terus menerus selama AC mobil dioperasikan.

Ketika suhu AC dibuat lebih tinggi

Ketika selektor temperatur AC diubah, baik diturunkan menjadi lebih dingin atau dinaikkan agar lebih hangat, maka batas tekanan freon juga akan berubah. 

Apabila suhu AC diatur menjadi lebih tinggi, tekanan freon akan meningkat dan ketika tekanan freon sudah mencapai 40 KPa, kopling kompresor yang masih terus terhubung akan terus meningkatkan tekanan freon.

Selain itu, extra fan juga akan berputar pada kecepatan tinggi sehingga laju perpindahan panas dari freon berlangsung cepat. 

Alhasil, temperatur freon lebih dingin dan expansi di dalam expansion valve berlangsung lebih deras untuk menurunkan suhu freon.

Alasan perlu punya asuransi mobil

Setelah mengetahui rangkaian kelistrikan AC mobil lengkap di atas, kamu bisa membayangkan betapa kompleksnya kerja di dalam mesin mobil. 

Sebanyak itulah komponen yang harus selalu diperhatikan dan dirawat dengan baik agar kinerja mobil tetap maksimal. Kalau terjadi kerusakan, tentu biaya perbaikannya juga tidak sedikit.

Oleh sebab itu, sangat penting untuk memiliki proteksi berupa asuransi mobil. Asuransi mobil akan menanggung sebagian besar biaya perbaikan saat mobil rusak.

Ada dua jenis asuransi mobil, yakni All Risk dan Total Loss Only (TLO). Keduanya dapat menanggung risiko kerusakan selama kepemilikan mobil. 

Asuransi mobil juga bekerja sama dengan bengkel resmi maupun umum untuk melakukan perbaikan. Sehingga kamu tidak perlu pusing mencari bengkel atau memikirkan biaya kerusakan.

Selain itu, asuransi mobil juga bisa menanggung kerugian jika mobil kamu tertimpa musibah seperti terendam banjir, terkena pohon tumbang, atau hilang akibat dicuri orang. 

Di antara dua jenis asuransi mobil yang ada, mana yang paling sesuai dengan kebutuhanmu? Coba cari tahu dengan kuis asuransi mobil terbaik berikut ini.

FAQ seputar rangkaian kelistrikan AC mobil lengkap

Artikel ini bersumber dari lifepal.co.id.

error: Content is protected !!