Petir Berpola Zigzag Menurut Penjelasan Fisikawan

Petir Berpola Zigzag Menurut Penjelasan Fisikawan

Telset.id, Jakarta  – Petir dapat menerangi langit dalam kilatan terang dan membentuk berbagai pola. Tetapi jika Anda menggambarnya secara detil, maka Anda hampir pasti akan melihat pola zigzag. Pertanyaannya, kenapa petir selalu berpola zigzag?

Kenapa petir memiliki bentuk bercabang? Kenapa geraknya zigzag melintasi langit, bukan memancar dalam garis lurus antara awan dan tanah? Fisikawan punya jawabannya.

Menurut para fisikawan, pola petir zigzag yang khas disebabkan oleh bentuk oksigen yang sangat konduktif yang terbentuk saat petir bergerak menuju tanah.

BACA JUGA:

Banyak mekanisme geledek atau petir tetap menjadi misteri, meski para peneliti mulai mengurai alasan kenapa pola yang dihasilkan selalu zigzag atau bercabang seperti akar.

“Kita tahu semua tentang banyak hal di Bumi. Para ilmuwan dapat memprediksi gerhana Bulan dan Matahari dalam sepersekian detik,” kata fisikawan John Lowke.

Lowke adalah fisikawan di University of South Australia dan penulis utama penelitian tentang pola langkah guntur. Studi telah diterbitkan pada Desember 2022.

Seperti Telset kutip dari Live Science, Minggu (15/1/2023), Lowke dan rekan menyebut bahwa karakteristik pola zigzag disebabkan oleh bentuk oksigen berkonduksi tinggi.

Oksigen tersebut menumpuk secara tidak teratur seperti baut bergerak menuju tanah. Terkadang, oksigen berkonduksi tinggi menempuh jarak yang sangat jauh.

Foto petir yang sangat cepat menunjukkan bahwa sambaran didahului oleh “pemimpin” udara terionisasi (bermuatan listrik) yang keluar dari dasar awan.

Dalam kebanyakan kasus, para pemimpin itu terlalu redup untuk dilihat memakai mata telanjang. “Pemimpin inilah yang membentuk pola langkah,” kata Lowke.

Udara biasanya bertindak sebagai penyekat. Namun, pemimpin menciptakan daerah berkonsentrasi tinggi dari bentuk khusus konduksi oksigen delta singlet.

Oksigen delta singlet adalah molekul dengan keadaan energi lebih rendah dari normal. Setiap “zig” atau “zag” pemimpin punya panjangnya sekitar 165 kaki.

Medan magnet yang kuat dari langkah terakhir hampir secara instan menciptakan molekul oksigen delta singlet tambahan dari molekul biasa di atmosfer.

“Konsentrasi oksigen yang sangat konduktif tersebut dapat bercabang ke segala arah dari tempat berakhirnya langkah tersebut,” demikian imbuh Lowke.

Pelepasan terdepan melintasi langkah-langkah berturut-turut dalam waktu sekitar sepersejuta detik, masing-masing diikuti oleh periode “gelap” nan singkat.

BACA JUGA:

“Pemahaman lebih baik tentang bagaimana petir bekerja bisa membantu struktur dan orang untuk bertahan dari badai,” kata Lowke dalam makalah studi.

Para ilmuwan sekarang berasumsi bahwa petir adalah listrik statis yang diciptakan oleh gerakan partikel es di awan yang tidak diketahui secara pasti. [SN/HBS]

 

Artikel ini bersumber dari telset.id.

error: Content is protected !!
Exit mobile version