Meninggal, Data Pribadi di Medsos & Ecommerce Bisa Dihapus?

Meninggal, Data Pribadi di Medsos & Ecommerce Bisa Dihapus?

portal-rakyat.com – Ada banyak orang yang data pribadinya tersimpan seperti di media sosial atau platform e-commerce atau layanan lain. Namun bagaimana nasib data itu jika penggunanya meninggal?

SVP Group Head of Data Protection and Privacy Office GoTo – Leny Suwardi menjelaskan pemrosesan data pribadi pengguna di perusahaan itu berdasarkan consent atau persetujuan pengguna. Jadi kalau belum ditarik, GoTo tidak tahu kondisi pengguna.

“Jadi misalnya ada user sudah meninggal dunia tidak dilaporkan tidak punya informasi yang jelas. Jadi datanya tetap terproses seperti biasa,” kata Leny dalam Konferensi Pers Peringatan World Data Privacy Day 2023, Jakarta, Senin (6/2/2023).

Namun dia menjelaskan bisa saja melaporkan keadaan pengguna. Misalnya ini terjadi jika pengguna tidak mau menggunakan layanan GoTo lagi, akan ditindaklanjuti hingga akhirnya bisa dihapus secara permanen.

“Kalau misalnya ada laporan ada beberapa user tidak mau pakai Gojek dan Tokopedia laporan ke CS akan dicek record lagi. Nantinya sesuai peraturan kami isolated jangka waktu lima tahun, lalu melakukan penghapusan secara permanen,” jelasnya.

Dia menegaskan pemrosesan data berdasarkan persetujuan pengguna. Jadi bila ditarik persetujuan itu, akan dihentikan pemrosesannya.

“Secara prinsip, dasar pemrosesan data pribadi berdasarkan persetujuan. Ketika ditarik pasti akan berhentikan,” ungkap Leny.

Dalam kesempatan itu, Dirjen Aptika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan kesulitan mengakses akun orang yang meninggal adalah terkait password. Sebab platform tak akan memberikan data pribadi termasuk kata sandi penggunanya.

“Harus punya surat wasiat, harus kasih siapa termasuk sosial media kasih siapa. Password kalau enggak dikasih enggak ada yang tahu. Kalau platform tidak akan kasih. Paling di-freeze ga bisa ditambah dikurang,” jelas Semuel.

error: Content is protected !!