Dampak Positif WFH 3 Hari Seminggu di Jakarta, Hemat 42 Jam dan Bebas Emisi CO2 190 Kilogram

Dampak Positif WFH 3 Hari Seminggu di Jakarta, Hemat 42 Jam dan Bebas Emisi CO2 190 Kilogram

portal-rakyat.com – Kerja dari rumah alias work from home ( WFH ) mulai banyak dilakukan di Indonesia semenjak pandemi Covid-19. Sekarang, WFH menjadi tren yang masih banyak diterapkan oleh sejumlah perusahaan.

Menurut riset yang dipublikasi oleh produsen sistem navigasi global, TomTom, setidaknya ada dua manfaat utama dari tren WFH di Jakarta untuk tahun 2022, khususnya bagi komuter alias pekerja yang datang dari luar Jakarta.

Dua dampak positif WFH di Jakarta adalah pekerja jadi hemat waktu perjalanan dan membantu mengurangi jejak karbon berupa emisi karbon dioksida (CO2).

Riset “TomTom Traffic Index” mengungkapkan, bila pekerja WFH satu hari dalam seminggu, mereka bisa menghemat waktu perjalanan selama 42 jam serta mengurangi emisi CO2 sebanyak 190 kilogram (kg) dalam setahun.

Angka penghematan itu bisa didapatkan pekerja, khususnya bila memilih WFH di hari Jumat. Pasalnya, menurut TomTom, hari Jumat termasuk menjadi hari dengan kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi, khususnya pada pukul 17.00 hingga 18.00 WIB.

TomTom Traffic Index mencatat, pada waktu tersebut, orang butuh waktu rata-rata 32 menit 20 detik untuk menempuh jarak 10 km di Jakarta.

Dampak positif semakin meningkat bila pekerja menghabiskan lebih banyak waktu bekerja dari rumah.

Berdasarkan riset TomTom Traffic Index, pekerja bisa menghemat waktu perjalanan selama 129 jam serta mengurangi emisi karbon dioksida hingga 572 kg bila 3 hari WFH (Selasa, Kamis, Jumat) dalam seminggu.

TomTom mencatat, hasil itu tersebut menyesuaikan kebiasaan perjalanan mereka untuk setiap perjalanan 10 kilometer di Jakarta.

Selain soal dampak positif WFH , TomTom Traffic Index juga mengungkap tingkat kepadatan lalu lintas di Jakarta pada 2022.

Menurut riset tersebut, wilayah pusat kota Jakarta semakin macet pada 2022 dibandingkan 2021. Indikasi Jakarta semakin macet terlihat dari rata-rata waktu tempuh jarak 10 kilometer (km) yang meningkat.

Menurut data TomTom Traffic Index, pada 2021 dibutuhkan rata-rata 19 menit 50 detik untuk menempuh jarak 10 km di Jakarta.

Lalu, pada 2022, rata-rata waktu tempuh jarak 10 kilometer (km) di Jakarta tercatat di angka 22 menit 40 detik. Angka tersebut lebih lama 2 menit 50 detik dibanding 2021.

Dengan rata-rata waktu tempuh jarak 10 km selama 22 menit 40 detik, Jakarta menempati peringkat ke-29 sebagai kota paling macet di dunia.

Sepanjang tahun 2022, menurut TomTom, hari dengan kepadatan lalu lintas terparah di Jakarta jatuh pada Jumat, 9 Desember 2022. Pada hari itu, dibutuhkan waktu 29 menit 30 detik untuk menempuh jarak 10 km di Jakarta.

Apa itu jejak karbon atau carbon footprint ?

Jejak karbon atau carbon footprint adalah jumlah emisi karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan dari seluruh aktivitas seseorang atau entitas lain, termasuk gedung, perusahaan, negara, penyedia layanan digital, dan lainnya.

Jejak karbon mencakup emisi yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil di pabrik, pemanas, transportasi, serta emisi yang diperlukan untuk menghasilkan listrik yang terkait dengan barang dan jasa yang dikonsumsi.

Carbon footprint dapat memberikan dampak negatif bagi lingkungan, seperti kekeringan, berkurangnya sumber air bersih, cuaca ekstrem, bencana alam, dan lainnya, sebagaimana dihimpun dari laman Zero Waste Indonesia.

Jika carbon footprint semakin melimpah, dampak akhir yang dapat terjadi ialah perubahan iklim, sebagaimana dihimpun dari Sciencing.

Dalam kasus work from home, pekerja tak perlu menggunakan transportasi dan menggunakan listrik di kantornya. Hal inilah yang tampaknya mendongkrak pengurangan emisi karbon dioksida bila pekerja WFH, sebagaimana disebutkan riset TomTom di atas.

Dengan kata lain, bekerja dari rumah bisa mengurangi emisi karbon dioksida, sehingga secara bersamaan ikut mengurangi dampak kerusakan lingkungan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apa nama Danau Vulkanik di Indonesia, yang menjadi salah satu danau terbesar di Dunia?

Dapatkan saldo e-wallet untuk 10 orang yang beruntung dengan mengikuti Kuis Travel berikut ini!

Di Provinsi manakah Sirkuit International Mandalika sebagai salah satu venue dari gelaran MotoGP dan Superbike 2022?

Apakah candi Budha terbesar di dunia yang terdapat di Indonesia dan menjadi warisan budaya dunia?

Dibawah ini, manakah suku yang bukan berasal dari Pulau Kalimantan?

Pulau apakah yang dijuluki ‘The Last of Paradise’ di Indonesia?

E-mail

Isi data dirimu untuk keperluan pendataan dan pengiriman hadiah ya

No. Handphone

Nama Lengkap

Provinsi Domisili

Kota/Kabupaten Domisili

Tahun Lahir

Apakah Anda sudah terlindungi dengan Asuransi?

Jenis perlindungan apa yang Anda butuhkan?

Terima kasih atas partisipasinya!

Silahkan login dengan KG Media ID untuk melanjutkan survey

error: Content is protected !!
Exit mobile version