News  

Yudo Margono Loyal kepada Teman, Tidak Lupa Ulurkan Tangan saat Banjir

Yudo Margono Loyal kepada Teman, Tidak Lupa Ulurkan Tangan saat Banjir

JawaPos.com – Laksamana Yudo Margono menjadi calon tunggal panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa. Banyak pihak yang menyambut baik penetapan itu.

Tak terkecuali teman Yudo semasa sekolah hingga masyarakat desa tempat dia dibesarkan di Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun.

Nama perwira tinggi yang kini menjabat KSAL itu di desa yang memiliki enam dusun tersebut banyak dikenal. Banyak teman sekolah yang masih mengingat sosoknya kala menuntut ilmu. Mulai teman SD, SMP, hingga SMA. Mereka menyebut calon panglima TNI itu sebagai sosok yang selalu ingat teman.

Pada pergelaran wayang kulit 22 Oktober lalu di kediamannya di Desa Garon, Yudo juga mengundang teman-teman sekolahnya. Dalam pergelaran yang juga diselenggarakan untuk seluruh warga itu, Yudo membaur dengan semua warga dan teman.

“Baik. Orangnya tetap baik,” kata Bambang Wahyu Tamtomo, teman SMP Yudo di SMPN Balerejo (sekarang SMPN 1 Balerejo), kepada Jawa Pos kemarin (29/11).

Bambang yang juga hadir saat pergelaran wayang pun terkesan dengan sambutan Yudo kepada para teman sekolah. Yudo telah menyediakan meja dan kursi khusus. Masing-masing untuk teman SD, SMP, dan SMA.

Yudo juga menyambut ramah semua yang datang dan mengajak foto bersama. Tidak ada rasa canggung saat bercengkerama. “Bisa membaur dengan semua teman tanpa memandang status mereka,” ucapnya. Satu hal yang masih diingat Bambang, saat sekolah Yudo termasuk pendiam. Pribadi yang sederhana dan tidak sombong.

Hal itu juga diakui teman SD-nya, Siti Nurbaya. Siti menyebut Yudo memang tidak terlalu banyak omong. Tapi, dia termasuk anak yang pandai dan sopan. Banyak guru yang suka pada sosoknya. Soal raihan prestasi di sekolah, Siti mengaku tidak ingat. Yang dia ingat waktu sekolah di SDN Garon, Yudo berangkat ke sekolah sama seperti siswa lain dengan berjalan kaki. Saat SMP dia juga naik sepeda ontel.

Teman masa SMA Yudo di SMAN 1 Mejayan, Puji Sutriani, juga mengenal Yudo sebagai pribadi yang loyal kepada teman. Meskipun sudah menjadi jenderal, sikap kekeluargaan dan persaudaraan tidak hilang. Dia juga membangun joglo di sekolah tempatnya menimba ilmu. Tempat yang berdiri di lapangan itu bisa digunakan untuk berbagai kegiatan. Misalnya, ekstrakurikuler menari.

Perangkat Desa Garon juga menyebut Yudo tak pernah berubah meski sudah menduduki jabatan tinggi. “Sae (baik) orangnya. Masih seperti dulu (waktu belum menjadi jenderal),” ujar Raswinarno, kepala Dusun Bakung, salah satu dusun di Garon.

Saat banjir melanda, Yudo juga tak lupa mengulurkan tangan. Mengirim sembako, obat-obatan, pakaian anak, hingga buku. Kebutuhan apa yang diperlukan oleh warga yang kebanjiran selalu dia tanyakan.

Setiap pulang ke Garon, Yudo juga pasti menyempatkan ziarah ke makam orang tua. Kades Garon Kuswanto berharap Yudo bisa amanah menjalankan tugas. “Setiap warga (Garon) yang pegang HP statusnya itu ucapan selamat semua ke Pak Yudo. Jadi trending topic di desa. Hehehe…,” tuturnya.


Artikel ini bersumber dari www.jawapos.com.

error: Content is protected !!