News  

Praveen tampil prima pada babak pertama All England

Praveen tampil prima pada babak pertama All England

Jakarta (ANTARA) – Pebulu tangkis ganda campuran Praveen Jordan tampil prima pada babak pertama All England 2023 setelah sebelumnya mengalami cedera pinggang yang memaksanya absen bertanding selama enam bulan.

Praveen bersama Melati Daeva Oktavianti lolos ke babak kedua setelah mengalahkan rekan senegara Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dalam laga rubber game 19-21, 21-17, 21-18, Rabu siang waktu Birmingham.

“Memang sejauh ini kondisi saya sudah balik 100 persen, tapi memang tetap masih harus ada penguatan-penguatan lagi di pinggangnya. Intinya usai operasi, sekarang saya sudah siap bertanding,” kata Praveen dalam keterangan resmi PP PBSI di Jakarta, Kamis.

Pada pertandingan babak 32 besar tersebut, Praveen/Melati dan Dejan/Gloria hadir di Birmingham sebagai pasangan non-pelatnas yang berasal dari klub PB Djarum Kudus.

Praveen, Melati dan Gloria merupakan pebulu tangkis eks-Pelatnas PBSI Cipayung menyusul degradasi pada awal 2022.

Baca juga: Leo/Daniel akhiri rekor kekalahan dari Aaron/Soh di All England

Menyikapi pertemuannya dengan rekan satu klub, Praveen menilai hal tersebut kurang menyenangkan. Namun sebagai atlet profesional, ia dan Melati harus bermain maksimal dan berusaha mengalahkan setiap lawan.

“Kalau ditanya hari ini bagaimana pastinya saya tidak senang, karena babak pertama harus bertemu sesama Indonesia. Tapi kalau dari segi permainan kami sudah maksimal walau masih banyak yang harus dievaluasi, harus lebih siap lagi untuk pertandingan besok,” Praveen menjelaskan.

Pada babak 16 besar turnamen BWF Super 1000 itu, Praveen/Melati selanjutnya akan bertemu mantan ganda campuran peringkat satu dunia Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai asal Thailand.

Untuk persiapan, juara All England 2020 itu akan melihat kembali rekaman gambar dari pertandingan sebelumnya untuk mempelajari pola permainan Dechapol/Sapsiree.

Pertemuan antara Praveen/Melati dan Dechapol/Sapsiree di All England terakhir terjadi pada babak final edisi 2020, dengan duet Indonesia keluar sebagai pemenang.

“Besok lawan Dechapol/Sapsiree, semua harus disiapkan ya. Kondisi, motivasi dan melihat lagi permainan mereka seperti apa. Karena kami juga sudah lama tidak bertanding dan setelah sekian lama baru bertemu lagi sama mereka,” Melati menjelaskan.

Selain itu, Melati mengaku punya kenangan manis saat kembali menginjakkan kaki di Utilita Arena Birmingham. Bahkan dia juga masih mengingat momen saat menaiki podium tertinggi di All England 2020.

“Tidak hanya tadi pas masuk lapangan, dari kemarin pas latihan masuk ke sini memorinya langsung, ‘wah saya dan Jordan pernah juara di sini’. Semoga hal itu bisa terulang,” kata Melati menceritakan.

Baca juga: Konsistensi strategi bawa Fajar/Rian atasi tekanan babak pertama

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
COPYRIGHT © ANTARA 2023

Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.

error: Content is protected !!
Exit mobile version