News  

Polisi Ungkap Motif Dasar Pelaku Pembunuhan Berantai di Bekasi

Polisi Ungkap Motif Dasar Pelaku Pembunuhan Berantai di Bekasi

JawaPos.com – Ketiga pelaku pembunuhan sekeluarga di Kelurahan Ciketingudik, Kecamatan Bantargebang, Bekasi telah diringkus anggota Polda Metro Jaya. Lalu, motif apa yang membuat para pelaku, terutama Wowon, bisa berbuat setega itu kepada keluarganya?

Polisi mensinyalir motif itu merupakan janji berkedok kemampuan supranatural untuk mengeruk keuntungan dari korban. Janji itu tidak lain agar korbannya percaya dapat memiliki kekayaan dengan menggadakan uang.

“Jadi, keluarga dekatnya ini dianggap berbahaya karena mengetahui bahwa dia (tersangka) melakukan tindak pidana lain dalam bentuk pembunuhan dan penipuan kepada korban-korban lain,” tutur Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran..

Total ada 9 orang yang dibunuh oleh Duloh atas perintah Wowon, termasuk 3 istri, 1 anak kandung, dan 2 anak tiri Wowon. Sementara korban tewas keracunan di Bantargebang adalah Ai Maemunah, istri tersangka, dan kedua anak kandungnya dari suami terdahulu.

Wowon meracuni pra korbannya menggunakan pestisida yang sangat beracun, yakni zat aldicarp. Diketahui, Aldicarb merupakan larutan pestisida yang sangat beracun yang terbatas pada lubang tanaman dan diterapkan di tanah sisi akar sebelum disemai atau setelah digali.

Aldicarb umumnya digunakan para petani sebagai insektisida (untuk membunuh serangga) dan nematosida (untuk membasmi cacing nematoda).

Sementara, efek awal aldicarb saat tertelan oleh manusia adalah mual, muntah, anoreksia, kejang perut dan diare. ”Kalau dikonsumsi manusia dapat menyebabkan kematian,” jelas Fadil.

Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya juga mengungkap ada ritual spritual dalam kasus pembunuhan berantai Cianjur dan Bekasi yang dilakukan Wowon (60) dan Duloh (63).

Hasil penyelidikan sementara polisi dan berdasarkan pengakuan Wowon, ritual spritual ini dilakukan Wowon dengan membunuh anaknya Bayu usia 2 tahun demi menggapai kesuksesan.

Dalam kasus pembunuhan berantai di Cianjur dan Bekasi ini, hanya satu korban laki-laki yaitu Bayu yang masih berusia 2 tahun. Sementara 8 korban lainnya merupakan wanita, 3 diantaranya istri Wowon sendiri.

Diketahui, balita Bayu tewas di tangan Duloh alias Solihin, atas perintah Wowon alias Aki alias Wawan.

“Duloh membunuh Bayu atas perintah ritual spiritual Wowon agar bisa mencapai kesuksesan,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Senin (23/1).

Kendati demikian, pihaknya enggan serta-merta percaya dengan pengakuan tersangka Wowon dan Duloh ini. Hengki mengaku, pihaknya masih mendalami motif pembunuhan Bayu ini.

“Tapi kami penyidik tidak bersandar pengakuan tersangka. Kami masih mendalami motif ini. Tapi kalau kita tanya, ya jawabannya atas perintah spiritual dari Aki,” imbuh Hengki.

Kombes Hengki menegaskan akan mengusut tuntas kasus pembunuhan berantai Bekasi dan Cianjur ini.


Artikel ini bersumber dari www.jawapos.com.

error: Content is protected !!