News  

Menunggu Penetapan Tarif, Tol Semarang–Demak Seksi 2 Siap Beroperasi

Menunggu Penetapan Tarif, Tol Semarang–Demak Seksi 2 Siap Beroperasi

JawaPos.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terus mempercepat pembangunan jalan tol Semarang–Demak. Terutama di seksi 2 (Km 448+994–Km 465+000) ruas Sayung–Demak sepanjang 16,31 km di Semarang, Jawa Tengah.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, tol Semarang–Demak memiliki panjang 26,40 km. Dibangun dalam 2 seksi melalui skema kerja sama badan usaha dengan pemerintah (KPBU). Seksi 1 untuk ruas Semarang/Kaligawe–Sayung sepanjang 10,39 km merupakan porsi pemerintah dengan alokasi anggaran dari APBN sebesar Rp 10 triliun. “Kemudian, untuk seksi 2 ruas Sayung–Demak sepanjang 16,01 km merupakan porsi BUJT dengan nilai investasi Rp 5,934 triliun,” ungkapnya.

Menurut Basuki, kehadiran jalan tol yang terhubung dengan area produktif seperti kawasan industri, pariwisata, bandara, dan pelabuhan dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing.

Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan, saat ini pembangunan tol Semarang–Demak seksi 2 ruas Sayung– Demak telah selesai. Tim evaluasi juga telah melaksanakan evaluasi laik fungsi. ’’Secara administrasi, teknis, dan sistem operasi, jalan tol Semarang–Demak seksi 2 ruas Sayung– Demak dinyatakan laik fungsi sehingga siap dioperasikan untuk umum,” ucapnya.

Direktur jenderal bina marga juga telah menerbitkan sertifikat laik operasi untuk jalan tol Semarang–Demak seksi 2 ruas Sayung–Demak dengan nomor BM.0702-Db/1696 tanggal 22 Desember 2022 lalu. Saat ini tinggal menunggu penetapan pengoperasian dan pemberlakuan tarif melalui keputusan menteri PUPR.

Kehadiran tol tersebut diharapkan semakin melengkapi konektivitas jaringan jalan di wilayah Jawa Tengah bagian utara. Sekaligus menjadi penghubung kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata religi, khususnya di wilayah Demak.

Lebih lanjut Danang menjelaskan, pembangunan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut juga mampu mengurangi dampak banjir. Terutama yang disebabkan oleh tumpahan air laut yang dikenal sebagai banjir rob. ’’Tol ini diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan banjir rob di Semarang Timur, khususnya Kaligawe – Sayung,’’ katanya. Selama ini banjir rob tersebut mengakibatkan kerugian materi yang tidak sedikit. Dia menargetkan banjir tersebut bisa teratasi pada akhir tahun 2024.


Artikel ini bersumber dari www.jawapos.com.

error: Content is protected !!
Exit mobile version