News  

Dinkes Tasikmalaya dalami kasus diduga campak menjangkit anak-anak

Dinkes Tasikmalaya dalami kasus diduga campak menjangkit anak-anak

Tasikmalaya (ANTARA) – Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat mendalami kasus diduga campak menjangkiti sejumlah anak-anak di rumah sakit dengan melakukan uji laboratorium terhadap pasien untuk mengetahui penyakit yang menimpanya.

“Kami menemukan beberapa kasus terduga campak di beberapa rumah sakit, sampelnya sudah kami ambil, dan kirimkan ke laboratorium kesehatan Provinsi Jabar,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Asep Hendra kepada wartawan di Tasikmalaya, Jumat.

Baca juga: Warga DKI diminta segera imunisasi campak untuk tekan kasus

Ia mengatakan kasus yang saat ini baru terdeteksi sebanyak enam kasus yang semuanya menimpa kalangan anak kecil dengan gejala seperti campak.

Pasien yang terjangkit sakit itu, kata dia, akan dipastikan penyebab dan jenis penyakitnya apa setelah ada hasil dari uji laboratorium yang diperkirakan hasilnya dua pekan ke depan.

“Mungkin hasilnya dua minggu lagi, karena itu kan menjadi rujukan dari seluruh Jabar,” katanya.

Baca juga: Warga Aceh diminta waspadai kasus campak yang cukup tinggi

Ia menyampaikan selama menunggu hasil laboratorium, pihaknya telah menyiapkan tim kesehatan untuk mengawasi pasien di rumah sakit, jika kasusnya terus ditemukan banyak maka akan dilakukan langkah cepat untuk mencegah penularannya.

Kasus campak di Kota Tasikmalaya, kata dia, sudah ada dari tahun lalu, dan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 30 orang, hasilnya satu positif karena campak.

“Namun yang positif itu tak mengalami kedaruratan, dan bisa sembuh,” katanya.

Baca juga: Tercatat 1.100 kasus campak menyerang anak di Aceh

Ia menyampaikan upaya untuk mencegah penularan dan meminimalisasi risiko dampak campak itu, salah satunya memberikan vaksin MR untuk membentuk kekebalan tubuh pada anak.

Ia mengimbau orang tua untuk melakukan vaksinasi MR kepada anak-anaknya agar sehat, dan jika terjangkit campak tidak akan mengalami gejala berat.

“Kami imbau orang tua harus melakukan vaksinasi dasar untuk anaknya, kalau sudah vaksin, meski nanti terjangkit, itu kemungkinan tidak akan berat gejalanya,” katanya. ***3***

Baca juga: Kasus campak rubella menurun drastis di Pulau Jawa

Baca juga: WHO: Kasus campak dunia tiga kali lebih tinggi dibanding tahun lalu

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2023

Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.

error: Content is protected !!
Exit mobile version