News  

Desember Puncak Musim Hujan, Bupati Sidoarjo Cek Kesiagaan Bencana

Desember Puncak Musim Hujan, Bupati Sidoarjo Cek Kesiagaan Bencana

JawaPos.com- Bencana angin puting beliung dan banjir yang menerjang Sidoarjo sebulan terakhir mengharuskan pemkab mematangkan diri. Apalagi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahwa Desember adalah puncak musim hujan sehingga potensi bencana juga meningkat.

Kemarin (30/11) Bupati Ahmad Muhdlor Ali bersama beberapa dinas terkait serta forkopimda melaksanakan apel siaga bencana. Dalam kesempatan itu, Muhdlor memeriksa kesiapan perlengkapan pemkab dalam kesiagaan bencana. ”Bukan cuma perlengkapan, tapi juga SDM dari sekarang,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Muhdlor mengatakan bahwa penanganan bencana di Sidoarjo jelas akan melibatkan banyak sektor dan pihak-pihak lainnya. Termasuk warga yang harus ikut berpartisipasi mencegah bencana seperti banjir dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Sejak Jumat (25/11) hingga Minggu (27/11), beberapa wilayah di Sidoarjo terendam banjir dengan ketinggian air mencapai lebih dari 30 sentimeter. Berdasar data yang dicatat BPBD Sidoarjo, setidaknya ada lima kecamatan yang wilayahnya terendam banjir.

Kepala BPBD Sidoarjo Dwijo Prawito menyatakan, setidaknya tiga kali angin puting beliung terjadi di Kota Delta. Jumat (25/11) total 29 rumah di dua desa di Kecamatan Porong rusak, yaitu Juwetkenongo dan Kebonagung.

Sementara itu, Senin (28/11) 39 rumah di Kecamatan Gedangan, Waru, dan Jabon mengalami kerusakan. Sebuah papan reklame juga jatuh dan mengakibatkan empat motor, satu mobil, dan satu orang menjadi korban dalam kejadian itu. ”Jelasnya parah ya parah, tapi bangunan untungnya tidak separah di Sidokepung kapan lalu,” tuturnya.

Terbaru, pada Selasa (29/11) hujan deras disertai angin kencang yang melanda Sidoarjo membuat setidaknya 36 rumah di Desa Suko, Sidoarjo, rusak. ”Ada tiga dusun yang terdampak di sana,” ungkapnya. Di Desa Leboh pada hari yang sama, angin merobohkan sebuah pohon di sebuah perumahan.

”Kemarin langsung kami tangani untuk pohon. Warga yang terdampak rumahnya kami beri bantuan terpal,” ujarnya. Jika ditotal dari data yang dihimpun BPBD Sidoarjo, ada 104 rumah yang menjadi korban angin kencang.

Di sisi lain, Kasi Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto mengungkapkan, Desember nanti intensitas hujan diprediksi semakin meningkat. Hal tersebut mengingat daerah Jawa Timur akan memasuki puncak musim hujan. ”Artinya, hari hujan dan intensitasnya bisa lebih tinggi terjadi pada periode tersebut, yaitu Desember sampai Januari,” katanya. 


Artikel ini bersumber dari www.jawapos.com.

error: Content is protected !!