News  

Catut Nama Wabup dan Bupati Gresik, Penipuan Sasar Para Takmir Masjid

Catut Nama Wabup dan Bupati Gresik, Penipuan Sasar Para Takmir Masjid

JawaPos.com- Aksi tipu-tipu dengan mencatut nama pejabat, begitu kerap mengemuka. Kali ini, kembali nama Wabup Gresik Aminatun Habibah dimanfaatkan untuk menipu. Korbannya Basofi, seorang takmir atau pengurus masjid di wilayah Kecamatan Bungah, Gresik.

Ceritanya, korban menerima pesan WhatsApp (WA) dari nomor 081331255361. Nomor handphone itu mengatasnamakan Wabup Gresik Aminatun Habibah. Juga, memasang foto Wabup yang juga asal Bungah itu. Saat itu, pemilik nomor menanyakan apakah benar korban selaku pengurus masjid.

Mengira yang sedang menghubunginya benar-benar Wabup, korban pun mengiyakan pertanyaan tersebut. Lalu, pelaku menginformasikan bahwa masjid di kampung korban akan mendapatkan donasi atau bantuan. Namun, untuk mendapatkan bantuan itu, korban diminta untuk mengirimkan nomor rekening bank masjid bersangkutan.

Tanpa pikir panjang, korban menuruti permintaan tersebut. Penipu tercela itupun melanjutkan aksinya. Kepada korban, dia menyampaikan nanti ada stafnya yang menghubungi korban. Tidak lama berselang, korban dihubungi seseorang melalui nomor 081259709820, yang mengaku sebagai staf Wabup bernama Moh. Sopian.

Melalui pesan WA, Sopian menginformasikan foto bukti transfer bantuan untuk masjid itu. Nilainya Rp 22 juta. Dikirim ke rekening yayasan masjid bersangkutan. Korban belum sadar bahwa bantuan itu hanya tipu-tipu. Tidak lama, ternyata korban dihubungi kembali. Katanya, ada kekeliruan nominal transfer. Akhirnya, korban diminta mengembalikan uang sebesar Rp 7 juta.

Penipu juga memberikan nomor rekening BRI atas nama Agus Ahmayana. Korban pun menuruti. Dia langsung mengirimkan uang sebesar Rp 7 juta. Belakangan, korban baru tersadar sedang kena tipu.

Eh, tidak lama, korban juga dihubungi kembali oleh seseorang dengan nomor lain. Namun, kali ini mengaku sebagai bupati Gresik. Foto profil di WA juga memakai foto bupati. Modusnya sama. Mendapatkan donasi. Namun, korban sudah mengetahui, ulah itu merupakan penipuan.

Korban sudah melaporkan kasus penipuan tersebut ke SPKT Polres Gresik pada Jumat (4/11) malam. Laporan sudah diterima dengan nomor: LP/B/722/XI/2022/SPKT/Polres Gresik/Polda Jatim.

Ketika dikonfirmasi Jawa Pos pada Senin (7/11), Basofi membenarkan kejadian tersebut. ‘’Iya betul, saya sudah laporan ke polisi,’’ ujarnya. Dia berharap masyarakat untuk berhati-hati dengan penipuan bermodus seperti itu. Dia juga menginginkan laporannya segera ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian.

Sebetulnya, modus penipuan dengan mencatut nama pejabat tersebut sudah sering terjadi. Yang kerap dilakukan adalah pemberian bantuan hingga penawaran kerja. Biasanya, untuk modus pemberian bantuan, sasaran pelaku adalah masyarakat awam di desa-desa seperti pengurus masjid, yayasan pendidikan. Penipu memanfaatkan kondisi psikologis mereka.

Polisi pun sudah berkali-kali mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya. Termasuk memanfaatkan media sosial. Warga mesti melakukan cek dan ricek ulang kepada pihak-pihak terkait untuk memastikan.


Artikel ini bersumber dari www.jawapos.com.

error: Content is protected !!