News  

Bank Mandiri Tebar Dividen Rp 24,7 Triliun

Bank Mandiri Tebar Dividen Rp 24,7 Triliun

JawaPos.com – Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2023 Selasa (14/3), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menetapkan 60 persen dari laba bersih konsolidasi 2022 atau senilai Rp 24,7 triliun sebagai dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham (dividen payout ratio). Dari nilai tersebut, besaran dividen per lembar saham atau dividen per share mencapai kisaran Rp 529,34. Sedangkan, 40 persen dari laba bersih konsolidasi tahun lalu atau sebesar Rp 16,46 triliun akan dialokasikan sebagai laba ditahan.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, dari nilai tersebut dividen kepada negara Republik Indonesia atas kepemilikan sebesar 52 persen saham atau senilai Rp 12,84 triliun akan disetorkan kepada Rekening Kas Umum Negara. Dia memastikan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Mandiri sampai dengan akhir 2023 diproyeksikan tetap terjaga di level optimal.

Keputusan tersebut sejalan dengan pertumbuhan kinerja solid bank berlogo pita emas itu sepanjang 2022. Tercatat, laba bersih secara konsolidasi menembus Rp 41,2 triliun. Tumbuh 46,9 persen secara year-on-year (YoY). Total dana pihak ketiga (DPK) tumbuh positif 15,46 persen YoY. Dari Rp 1.291,2 triliun di akhir 2021 menjadi Rp 1.490,8 triliun di akhir 2022.

Pertumbuhan tersebut ditopang oleh peningkatan dana giro serta tabungan yang naik masing-masing 31,2 persen dan 13,5 persen secara tahunan. Rasio current account and saving account (CASA) Bank Mandiri secara bank only di akhir 2022 mencapai 77,64 persen. Naik 365 basis poin (bps) melampaui rata-rata industri perbankan.

Pencapaian tersebut turut didukung oleh optimalisasi fungsi intermediasi perseroan. Penyaluran kredit secara konsolidasi perseroan melesat 14,48 persen YoY menjadi Rp 1.202,2 triliun. Di atas pertumbuhan kredit secara industri sebesar 11,35 persen. Kredit korporasi masih mendominasi dengan Rp 414,1 triliun. Tumbuh 11,8 persen dari periode tahun sebelumnya Rp 370,2 triliun.

Darmawan menjelaskan, keputusan pembagian dividen tentu mempertimbangkan rencana akselerasi, ekspansi bisnis, dan kebutuhan permodalan Bank Mandiri. Dia meyakini, dengan beragam pengembangan inovasi digital dapat mampu mendukung rencana bisnis berkelanjutan. Termasuk mendorong fungsi intermediasi yang menjadi core bisnis perseroan.

“Ke depan, kami akan terus memacu pengembangan bisnis dan layanan Bank Mandiri agar dapat memenuhi ekspektasi seluruh stakeholder perseroan,” katanya.

Direktur Keuangan dan Strategi Sigit Prastowo menerangkan, dalam RUPST pemegang saham juga menyetujui pemecahan saham (stock split) perseroan dengan rasio 1:2. Dengan harapan, dapat mendorong peningkatan likuiditas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Aksi korporasi ini sekaligus upaya Bank Mandiri dalam memperluas distribusi kepemilikan saham melalui penyesuaian harga saham BMRI.

“Sehingga mampu mencapai trading range yang optimal guna menjangkau berbagai lapisan investor,” jelasnya.

Pelaksanaan stock split akan dilaksanakan paling lambat 30 hari setelah pelaksanaan RUPS Tahunan. “Keputusan pemecahan saham ini tentunya telah melalui proses dan kajian yang mendalam untuk turut meningkatkan minat investasi, dan pada saat yang sama, juga meningkatkan inklusi keuangan di Tanah Air, sejalan dengan komitmen Bank Mandiri,” imbuhnya.

Dalam agenda tersebut, pemegang saham juga memutuskan untuk mengangkat talenta dari lingkungan Bank Mandiri, yakni Eka Fitria sebagai Direktur Treasury and Internasional Banking. Menggantikan Panji Irawan yang telah habis masa jabatannya. Sebelumnya, Eka menjabat SVP International Banking and Financial Institutions Bank Mandiri.

Di jajaran komisaris, pemegang saham sepakat mengangkat mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali serta mantan anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Heru Kristiyana sebagai Komisaris Independen menggantikan Boedi Armanto.

Menurut Darmawan, keputusan penunjukkan tersebut diambil pemegang saham setelah melalui pertimbangan yang matang dan berdasarkan kualifikasi. Juga pengalaman yang dimiliki.

“Kami meyakini bahwa keputusan ini akan menjadikan seluruh jajaran direksi dan komisaris semakin solid untuk memastikan bahwa Bank Mandiri dapat terus tumbuh dan berkembang serta memberikan kontribusi positif kepada pemulihan ekonomi nasional. Ke depan, tentunya kami berkomitmen untuk terus menjaga integritas dan meningkatkan nilai tambah bagi seluruh stakeholder,” tukasnya.


Artikel ini bersumber dari www.jawapos.com.

error: Content is protected !!