Polisi Tetapkan 15 Tersangka dalam Kasus Pembakaran Pesawat Susi Air di Nduga Papua

Polisi Tetapkan 15 Tersangka dalam Kasus Pembakaran Pesawat Susi Air di Nduga Papua

portal-rakyat.com – Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Papua Kombes Pol. Faizal Rahmadani mengungkapkan, pihak kepolisian telah menetapkan 15 orang tersangka dalam kasus pembakaran pesawat Susi Air di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Hal tersebut dilakukan usai penyidik melakukan gelar perkara.

Dia mengungkapkan, 15 orang tersangka tersebut termasuk pimpinan kelompok kriminal bersenjata ( KKB ) Egianus Kogoya. Menurut dia, selain ditetapkan sebagai tersangka, mereka masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Lebih lanjut Faizal mengungkapkan, identitas dan foto mereka bakal disebar ke sejumlah Polres.

“15 orang yang jadi tersangka dan masuk DPO merupakan anggota KKB yang melakukan pembakaran terhadap pesawat jenis Pilatus milik Susi Air ,” kata dia seperti dilaporkan PMJ News.

Baca Juga: Ketum MUI Kabupaten Bogor: Tindak Tegas Pemilik Warung yang Nekat Beroperasi Siang Hari saat Ramadhan

Kendati demikian, dia mengungkapkan, tak semua tersangka ada di dalam video saat peristiwa pembakaran pesawat. Pasalnya, hal tersebut juga berdasarkan hasil identifikasi dan keterangan lima saksi yang dimintai keterangan.

Pria yang juga menjabat sebagai Dan Satgas Damai Cartenz itu menturukan, pencarian terhadap pilot Susi Air yang disandera KKB terus dilakukan. Dia berharap agar Philip Mark Mehrtens yang disandera sejak 7 Februari 2023 dapat segera dibebaskan.

Philip Mark Mahrtens disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023. Pilot berkebangsaan Selandia Baru itu disandera sesaat usai mendaratkan pesawatnya.

KKB pimpinan Egianus Kogoya itu juga membakar pesawat Susi Air berjenis Pilatus.

Baca Juga: Harga Kawasaki ZX4RR Rp239 Juta: Hanya Ada 40 Unit, Dijual dengan Sistem Undian

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono membeberkan, pihaknya dan Pemerintah di Papua terus melakukan pendekatan persuasif dalam membebaskan pilot Susi Air . Dia mengungkap alasan menempuh pendekatan persuasif tersebut.

“Kami tidak mau secara frontal yang menyebabkan bertambahnya korban. Oleh karena itu, kami tetap melakukan pendekatan secara persuasif bersama bupati dan tokoh masyarakat dalam upaya membebaskan pilot Susi Air yang disandera KKB ,” kata dia di Palembang, Sumatra Selatan, Jumat, seperti dilaporkan Antara.***

error: Content is protected !!