Dicari: Pejabat dan Abdi Negara Tukang Pamer

Dicari: Pejabat dan Abdi Negara Tukang Pamer

portal-rakyat.com – Terkuaknya kasus penganiayan yang dilakukan Mario Dandy terhadap David bak membuka kotak pandora yang memperlihatkan banyaknya pejabat negara yang hidup bergelimang harta. Kasus pejabat hobi pamer harta yang pertama kali terungkap adalah kasus Rafael Alun Trisambodo .

Kekayaan Rafael Alun Trisambodo yang mencapai Rp56 miliar terkuak setelah Mario Dandy terlibat penganiayaan. Dari kasus penganiayaan, netizen ramai-ramai menyoroti akun media sosial keluarga tersangka yang terlihat sangat tak biasa.

Betapa tidak, ternyata hamper semua keluarga Mario Dandy, hobi pamer kekayaan. Rafael Alun Trisambodo pun harus diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjelaskan kekayaannya yang tercantum dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Tak hanya Rafael, sejumlah pejabat negara di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) langsung disorot netizen, dan dikuliti habis-habisan kebiasaan mereka yang hobi pamer harta . Bahkan instansi terkait sampai mengeluarkan surat edaran agar para pegawainya tak memamerkan kekayaannya di media sosial.

Lalu siapa saja pejabat yang sempat disorot karena hobi pamer harta di media sosial? Berikut ini Pikiran-Rakyat.com rangkum dari berbagai sumber.

Setelah kekayaannya yang mencapai Rp56 miliar terkuak, sumber harta tersebut mulai dipertanyakan. Pasalnya, istri Rafael hingga Mario Dandy kerap memamerkan kendaraan mewah di akun media sosial pribadi mereka.

Namun dalam LHKPN KPK, Rafael hanya tercatat memiliki tiga kendaraan yang nilainya tak sampai Rp500 juta. Kejanggalan pun juga ditemukan saat pihak KPK menyelidiki kekayaan mantan pejabat Pajak tersebut.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bahkan menemukan aliran dana di rekening keluarga Rafael senilai Rp500 miliar. Jumlah tersebut dianggap tak wajar mengingat jabatan Rafael di instansi pajak tak terlalu tinggi, yakni eselon III.

Pihak PPATK juga menemukan safe deposit box (SDB) diduga milik Rafael yang berisi uang puluhan miliar. Saat ini brankas besar yang sering ada di bank tersebut telah diamankan oleh pihak berwajib, dalam hal ini KPK dan PPATK.

Pendalaman kasus juga terus dilakukan lantaran kekayaan Rafael yang tak wajar tersebut kemungkinan terindikasi adanya Tindakan Pidana Pencucian uang (TPPU). Kasus tersebut pun langsung disorot oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) yang berharap sumber kekayaan tak wajar Rafael diungkap secara jelas.

Atas serangkaian kasus yang kini dijalani oleh Rafael, ayah Mario Dandy itu pun sudah dicopot dari jabatannya dan dicopot sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Seluruh pihak yang dinilai terlibat dalam aliran dana mencurigakan Rafael juga ikut diperiksa, termasuk Wahono Saputro.

Atasan Rafael Alun Trisambodo , Suryo Utomo yang kini menjabat sebagai pimpinan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) juga sempat kena imbasnya. Hobinya berkendara motor gede Harley Davidson sempat disorot.

Selain itu, adanya klub moge Belasting Rijder di DJP juga dipermasalahkan publik. Adapun klub ini berisi pegawai hingga pejabat pajak yang hobi mengendarai motor mewah ini.

Munculnya klub moge di Dirjen Pajak dinilai menimbulkan kecemburuan dan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap instansi pajak. Sehingga hal itu berdampak buruk bagi para pembayar pajak yang sudah taat membayar pajak ke negara.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani langsung menyikapi hal itu dan mendesak klub Belasting Rijder untuk dibubarkan. Sri Mulyani juga meminta Suryo Utomo untuk menjelaskan secara rinci kekayaannya yang tercatat di LHKPN.

Seiring hobi pamer harta pejabat pajak terungkap, sosok Eko Darmanto yang dulunya sempat menjabat sebagai Kepala Kantor Bea Cukai Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga viral. Hal itu lantaran dia hobi memamerkan harta di media sosial.

Meski saat ini media sosialnya telah menghilang, namun foto yang memperlihatkan Eko hobi pamer motor gede hingga memamerkan pesawat viral di mana-mana. Eko Darmanto pun tak luput dari pemeriksaan yang dilakukan KPK.

Setelah memberikan klarifikasi di Gedung Merah Putih KPK, Eko menegaskan bahwa pesawat terbang dan sejumlah barang mewah yang dipamerkannya merupakan barang pinjaman. Dia juga meminta maaf telah melukai hati masyarakat.

Tindakan jumawa Eko Darmanto ini pun berujung pemecatan dari jabatannya. Masyarakat cukup puas dengan kejadian yang menimpa Eko, yang selama ini memamerkan gaya hidup hedonis ini.

Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono juga turut diperiksa usai sang anak, dan istrinya berulang kali kepergok mengenakan barang-barang mewah. Andhi pun juga harus menjalani pemeriksaan dengan KPK untuk menjelaskan kekayaannya.

Andhi Pramono tercatat memiliki kekayaan mencapai Rp13,7 miliar pada LHKPN per Desember 2021. Setelah menjalani pemeriksaan, Andhi menegaskan bahwa dirinya tak pernah pamer kekayaan di media sosial.

Sedangkan hobi anaknya yang kerap gonta-ganti pakaian dari jenama kondang dengan harga fantastis, disebutnya sebagai bagian dari profesi influencer. Dia bahkan merasa aksi anaknya itu adalah hal wajar lantaran menekuni dunia fashion.

Andhi menyebut sang putri saat ini bisa menghidupi dirinya sendiri dengan menjadi influencer di dunia fashion. Putrinya saat ini disebut tengah menempuh Pendidikan di salah satu universitas di Australia.

Pejabat yang saat ini tengah diburu oleh netizen karena hobi pamer kekayaan adalah Kepala Kantor Badan Petanahan (BPN) Jakarta Timur Sudarman Harjasaputra. Kekayaannya juga terbilang sangat fantastis yakni mencapai Rp14,7 miliar.

Sosok Sudarman mulai disebut usai sang istri kerap memamerkan membawa barang-barang mewah dan sering pergi ke luar negeri. Menteri BPN Hadi Tjahjanto menyebut akan menindak tegas bawahannya jika ditemukan ketidakwajaran dalam kekayaannya.

Usai sejumlah pejabat dan pegawai pemerintahan kepergok hobi pamer harta , muncul surat edaran dari sejumlah instansi yang menjelaskan agar para pegawai tak memamerkan harta, dan mengedepankan pola hidup sederhana.

Surat yang sempat beredar di media sosial memperlihatkan imbauan yang dikeluarkan Dirjen Perhubungan Laut, PLN Group, hingga PT Pelindo (Persero). Dalam surat edaran masing-masing instansi, sanksi berat bisa menimpa para pegawai yang hobi pamer kekayaan mereka.

Hal itu kemudian disoroti masyarakat yang merasa ada kesalahan imbauan dalam berbagai surat tersebut. Pasalnya, publik menilai seharusnya instansi-instansi tersebut mengimbau para pegawai untuk bekerja secara jujur dan benar agar tak merugikan negara atau masyarakat.

Banyak pihak yang menilai sejumlah instansi yang mengeluarkan surat edaran tersebut telah salah kaprah. Surat edaran tersebut pun langsung menjadi bulan-bulanan netizen, terutama di Twitter.

Harusnya no.1 : TIDAK KORUPSI, biar jelas padat&tepat. eh malah “seolah-olah”, yang penting jangan dishare di sosmed aja,” ucap salah seorang netizen.***

error: Content is protected !!