Xi Jinping Berjaya di Kongres Partai Komunis China, Nasib Kesetaraan Gender di Ujung Tanduk

Xi Jinping Berjaya di Kongres Partai Komunis China, Nasib Kesetaraan Gender di Ujung Tanduk

portal-rakyat.com – Xi Jinping mengamankan kekuasaannya sebagai Presiden China untuk 3 periode di Kongres Partai Komunis China ke-20 minggu ini.

Dampaknya, para wanita di China tampaknya akan kesulitan untuk memajukan kesetaraan gender di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Xi Jinping yang juga merangkap sebagai sekretaris jenderal partai selama satu dekade terakhir, sejauh ini telah memantau bahwa peran perempuan di dalam kursi politik dan dalam peran elite pemerintah diketahui semakin menurun.

Tak hanya itu saja, kesenjangan gender dalam angkatan kerja diketahui kian meluas, hal ini diungkap akademisi dan aktivis.

Suara feminis juga telah dihilangkan dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah semakin menekankan nilai peran tradisional bagi perempuan sebagai ibu dan sebagai pengasuh.

Padahal bapak pendiri Republik Rakyat China, Mao Zedong, terkenal dengan jargonnya ‘wanita memegang separuh langit’ dan mengabadikan kesetaraan gender dalam konstitusi negara.

Namun di bawah kepemimpinan Xi Jinping , kekuasaan telah menjadi jauh lebih terkonsentrasi dibandingkan dengan 10-15 tahun yang lalu.

Seorang ahli politik Tiongkok di Brookings Institution, Cheng Li, mengungkap ketika koalisi malah ikut-ikutan juga bersaing dalam politik Tiongkok, yang menang dengan berbagai cara berusaha untuk mendapatkan dukungan dari perempuan , yang menghasilkan lebih banyak perwakilan perempuan .

“Trennya (sekarang) biasanya perempuan menjabat sebagai deputi atau lebih simbolis,” ujarnya.

Kongres Partai Komunis China yang digelar setiap lima tahun, siap untuk melihat kelompok kepemimpinan tertinggi partai, dengan Komite Tetap Politbiro yang berisi tujuh anggota tetap dan semuanya adalah laki-laki.

Dalam Politbiro yang beranggotakan 25 orang, ada satu-satunya kandidat perempuan yang jelas untuk bergabung adalah Shen Yiqin, seorang ketua partai provinsi.

Satu-satunya anggota wanita saat ini, Sun Chunlan, sebagai pelopor dari kebijakan nol-Covid China, berusia 72 tahun dan diperkirakan akan menuju pensiun.

Berikutnya dalam hierarki partai adalah komite pusat, di mana perempuan saat ini terdiri dari 8 persen, atau 30 posisi, di antara total 371 anggota penuh dan penggantinya. Itu turun dari 10 persen pada 2007. Dan dari 31 gubernur tingkat provinsi China, hanya dua adalah wanita.

Kurangnya pemimpin dari pihak perempuan di pemerintahan, bagaimana pun, berarti merupakan kemunduran nyata bagi perempuan , menurut para ahli.***

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website pikiran-rakyat.com. Situs https://portal-rakyat.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://portal-rakyat.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

error: Content is protected !!