Soroti Kondisi China dan Rusia, AS Nilai Kedua Negara ‘Berbahaya’

Soroti Kondisi China dan Rusia, AS Nilai Kedua Negara ‘Berbahaya’

portal-rakyat.comPIKIRAN RAKYAT- Dikenal sebagai negara adidaya, Amerika Serikat tampaknya mulai merasa tersaingi dengan perkembangan di China.

Baru-baru ini Presiden AS , Joe Biden buka suara mengomentari perkembangan ekonomi di China yang hampir menyaingi Amerika Serikat.

Tak hanya menyoroti kondisi China, AS juga melirik konflik yang tengah terjadi antara Ukraina dan Rusia .

AS menilai Rusia sebagai negara berbahaya, invasi yang terjadi mengancam perekonomian yang berujung inflasi.

Pada Rabu, 12 Oktober 2022, Penasihat Keamanan Nasional, Jake Sullivan , menyinggung soal persaingan yang terjadi dengan China.

“Ketegasan RRC di dalam dan luar negeri memajukan visi yang tidak liberal di seluruh bidang ekonomi , politik, keamanan, dan teknologi dalam persaingan dengan Barat,” katanya di acara Universitas Georgetown setelah dirilisnya Strategi Keamanan Nasional pemerintah yang telah lama tertunda.

Dalam kesempatan yang sama, ia juga menyinggung invasi yang dilakukan Presiden Vladimir Putin ke Ukraina, yang mendorong penulisan ulang besar-besaran dokumen yang diamanatkan kongres.

“Perang ini telah tampak besar dalam perumusan strategi, sebagaimana mestinya, tetapi kami tidak percaya itu telah menghapus matahari,” kata Sullivan.

Dokumen publik yang memiliki tebal 48 halaman menggambarkan bahwa Negara China dan Rusia semakin selaras dalam menimbulkan tantangan yang berbeda.

Ia menyebut China satu-satunya pesaing AS dengan maksud untuk membentuk kembali tatanan internasional dalam kekuatan ekonomi , diplomatik, militer, dan teknologi.

Tantangan lain Amerika ialah menangani Rusia yang mana digambarkan sebagai salah satu dari “membatasi kekuatan yang masih sangat berbahaya”.

Pejabat Biden merilis strategi mereka lebih dari 600 hari ke pemerintahannya, dibandingkan dengan lebih dari 300 hari yang dibutuhkan tim mantan Presiden Donald Trump.

Dokumen Trump menggambarkan China dan Rusia sebagai ancaman yang setara.

Rencananya pada 2030-an mendatang, AS untuk pertama kalinya perlu menghalangi dua kekuatan nuklir utama, akan menurut strategi, mengacu pada negara-negara tersebut.

“Untuk memastikan penangkal nuklir kami tetap responsif terhadap ancaman yang kami hadapi, kami memodernisasi kekuatan nuklir AS serta memperkuat komitmen pencegahan kami yang diperluas kepada sekutu kami,” katanya.***

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website pikiran-rakyat.com. Situs https://portal-rakyat.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://portal-rakyat.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

error: Content is protected !!